Bagi sebagian besar orang, musim panas identik dengan liburan keluarga (yang terkadang dilakukan dalam kelompok besar). Namun pandemi Covid-19 yang melanda tahun ini membuat perencanaan perjalanan lebih rumit dari biasanya. Meski pembatasan perjalanan mulai dilonggarkan, bukan berarti risiko terinfeksi virus corona tak ada. Anda tetap mesti mengenakan masker ke mana pun pergi, selain juga sering-sering mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan aktivitas.
Memang semua hal tersebut lebih merepotkan, namun pada akhirnya pilihan untuk melakukan perjalanan saat ini adalah pilihan pribadi yang melibatkan banyak faktor, mulai dari besaran risiko terpapar virus, tingkat kenyamanan individu, hingga tren kasus positif corona di lingkungan tempat Anda akan tinggal.
Namun, bila Anda tetap berniat untuk liburan bersama keluarga di tengah pandemi Covid-19 setelah mempertimbangkan segala risikonya, ikuti panduan ini.
1. Cari tahu informasi terkini tentang pembatasan perjalanan
Ikuti terus perkembangan informasi tentang pembatasan perjalanan. Bila melakukan perjalanan darat, cari tahu juga informasi tentang tempat-tempat yang akan dilewati. Beberapa tempat bisa saja mengharuskan pengunjung untuk melakukan karantina. Hindari juga zona merah untuk mengurangi risiko terpapar virus corona.
2. Konsultasi dengan dokter
Selama pandemi Covid-19, tingkat imunisasi telah menurun, terutama pada anak-anak, karena banyak anak yang melewatkan pemeriksaan rutin. Berapa pun usia Anda, pastikan untuk selalu mendapatkan vaksin sebelum bepergian karena selalu ada risiko tertular penyakit baru di luar Covid-19. Hal ini terutama penting untuk mengetahui risiko penyakit masing-masing orang dan tindakan pencegahan yang harus diambil.
Pastikan juga untuk mengemas obat yang cukup untuk perjalanan Anda – dan membawa obat ekstra, siapa tahu terjebak di suatu tempat lebih lama dari yang direncanakan.
3. Ketahui status risiko semua anggota keluarga
CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat) menyatakan bahwa siapa saja berisiko terpapar Covid-19, baik anak-anak, orang dewasa, maupun lansia. Karena itu, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mewaspadai siapa saja yang rentan terhadap komplikasi parah agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan mereka.
4. Hindari zona merah
Bijaklah memilih tempat wisata yang ingin dikunjungi. Jangan pula terlalu berpatok pada rencana perjalanan Anda, karena bisa saja batasan perjalanan berubah saat Anda bepergian.
5. Pertimbangkan lokasi dan tingkat keramaian saat memesan akomodasi
Banyak hotel yang menawarkan penawaran menginap menarik demi meningkatkan okupansi, yang berarti Anda bakal menjumpai banyak orang saat menginap di properti tersebut. Karena itulah, pertimbangkan untuk menghindari hotel-hotel besar bertingkat tinggi dengan banyak ruang dan lift, di mana risiko Anda terpapar virus corona lebih besar karena akan sulit untuk menerapkan jaga jarak fisik.
Anda juga bisa memilih akomodasi di tempat-tempat terpencil yang tak terlalu ramai penduduk. Bila memungkinkan, Anda dapat membayar penginapan tersebut di awal dan memilih untuk melakukan check-in tanpa kontak. Cari tahu juga serangkaian protokol keamanan yang diterapkan hotel sebelum keberangkatan.
6. Lakukan perjalanan singkat
Sulit untuk mengetahui jenis perjalanan manakah yang lebih aman – namun bandara, stasiun kereta, terminal bus, dan tempat-tempat perhentian seperti SPBU adalah tempat Anda dapat terpapar virus corona, baik dari orang lain maupun permukaan benda. Karena itu, sebaiknya melakukan perjalanan jarak pendek untuk meminimalkan risiko tersebut.
7. Bawa alat pelindung diri
Bawalah alat pelindung diri, seperti masker dan face shield, selain juga tisu disinfektan, tisu kering, hand sanitizer, cairan disinfektan, sabun cuci tangan, dan termometer – lalu kemas semuanya dalam satu tas yang sama. Bila menyetir sendiri, bawalah makanan ringan dan minuman yang cukup agar tak banyak mampir di sepanjang jalan.
8. Rencanakan aktivitas luar ruang
Saat membuat rencana perjalanan, pilihlah aktivitas yang bisa dilakukan di luar ruang, dan hindari tempat-tempat wisata yang tertutup, seperti museum. Cari tahu juga jam operasional tempat-tempat wisata yang mungkin berubah di saat pandemi. Beberapa tempat wisata mewajibkan pengunjung untuk melakukan registrasi lebih dahulu sebelum kedatangan. Namun, kalaupun kuota sudah terpenuhi di hari itu, Anda bisa menjatuhkan opsi pada kegiatan lainnya, seperti berjalan-jalan di taman, berkemah, bersepeda, atau sekadar berjemur di pantai-pantai yang sepi.
9. Edukasi anak
Sebelum bepergian, bicarakan dengan anak Anda tentang pentingnya menjaga jarak secara fisik, mencuci tangan, dan mengenakan masker sepanjang waktu. Orangtua juga harus mengajarkan kebiasaan ini di rumah, agar saat tiba waktunya liburan, si kecil sudah terbiasa.
Teks: Melinda Yuliani