ARTJOG: RESILIENCE, Menikmati Seni di Tengah Pandemi secara Virtual

Sedianya pada 24 Juli hingga 30 Agustus akan digelar ARTJOG Arts in Common MMXX | time (to) wonder, tapi karena pandemi yang berlangsung, panitia menggeser penyelenggaraan ke 2021. Memasuki era normal baru dan terinspirasi semangat seniman untuk terus berkarya di tengah pandemi, ARTJOG akan menyelenggarakan ARTJOG: RESILIENCE pada 8 Agustus hingga 10 Oktober mendatang secara virtual.

Pihak panitia memberanikan diri untuk menyelenggarakan pameran seni yang didasari keinginan untuk bangkit dan melihat kembali apa saja pencapaian ARTJOG setelah 12 tahun berjalan. Heri Pemad selaku Direktur ARTJOG menyatakan, “Kami ingin melihat apa yang bisa diperbuat di tengah situasi yang tidak menentu ini. Kami harus bisa beradaptasi dengan berbagai keadaan, bahkan di masa sulit sekalipun.”

ARTJOG: RESILIENCE adalah kegiatan yang tidak hanya menawarkan refleksi artistik para seniman atas kondisi seni di Indonesia di masa pandemi, lebih lanjut ingin memaksimalkan semua potensi yang dimiliki ekosistem seni rupa di Indonesia. Inspirasi utama untuk tema resiliensi atau ketahanan adalah berbagai kerja artistik maupun sosial yang dilakukan para seniman di Indonesia selama pandemi. Di tengah krisis, banyak seniman bekerja di rumah atau studio masing-masing, namun tetap terlibat secara sosial dengan masyarakat.

Selain membantu sesama seniman dengan menyelenggarakan penggalangan dana atau pameran amal, mereka juga aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Aktivitas mereka menunjukkan cara pandang yang tidak memisahkan antara praktik kesenian dengan kehidupan sehari-hari.

Jika sebelumnya ARTJOG menampilkan karya-karya seniman internasional, edisi tahun ini lebih berfokus pada seniman Indonesia. Kurator ARTJOG Ignatia Nilu menjelaskan bahwa hambatan teknis menyebabkan pengiriman karya dan transportasi seniman-seniman internasional ke Yogyakarta menjadi sulit. Ignatia Nilu mengungkapkan, “Kami ingin pameran kali ini berfokus pada seni rupa Indonesia. Sebagian besar karya yang tampil tahun ini dibuat para seniman di masa pembatasan sosial dan secara tidak langsung merupakan refleksi kritis terhadap situasi pandemi di Indonesia.”

Tahun ini Young Artist Award yang mengapresiasi seniman muda dan ARTJOG Daily Performance ditiadakan. Lelang Amal dan ARTCARE akan dihadirkan untuk menggalang bantuan finansial bagi seniman Indonesia dan masyarakat luas yang terdampak pandemi, yang nantinya akan dikelola Yayasan Hita Pranajiwa Mandaya.

ARTJOG: RESILIENCE dapat dinikmati secara virtual dengan mengakses laman resmi ARTJOG selama periode pameran. Jika memungkinkan dan mendapat persetujuan pemerintah daerah, pameran dapat diakses langsung di Jogja National Museum (JNM) dengan menerapkan protokol kesehatan.

Teks: Priscilla Picauly

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here