7 Kota Fotogenik di Asia

Mulai dari kota bersejarah, daerah pesisir, kawasan pedesaan dengan lanskap memukau, kota-kota ini menuai pujian berkat keindahannya. Rupanya yang fotogenik membuat tujuh kota ini ramai dikunjungi wisatawan, terutama para pencinta fotografi. Inilah tujuh kota fotogenik di Asia.

1. Yufuin, Jepang

Kota kecil di Prefektur Oita ini terkenal karena suasananya yang menyenangkan dengan jajaran onsen, bangunan-bangunan beratap genteng, dan pemandangan alam berlatar Gunung Yufu. Keindahan Yufuin meningkat dua kali lipat saat musim semi dan gugur, di mana wisatawan dapat bermalam di ryokan (penginapan tradisional khas Jepang) dan menikmati aktivitas berendam di Shintayu, tempat pemandian air panas dekat danau Kinrin. Nikmati suasana Yufuin dengan berjalan kaki menyusuri Jalan Yunotsubo, yang ramai dihuni toko-toko suvenir, butik, toko teh, dan restoran.

2. Vigan, Filipina

Didirikan pada abad 16, Vigan merupakan contoh terbaik kota kolonial Spanyol di kawasan Asia, di mana arsitekturnya memadukan budaya lokal dengan Tiongkok dan Eropa. Ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, wisatawan akan menemukan sebagian besar bangunan bergaya kolonial sekitar alun-alun kota, Plaza Salcedo, termasuk Katedral St Paul. Nuansa klasik juga terasa saat menyusuri Calle Crisologo, jalan berbatu yang memiliki rumah-rumah warisan tempo dulu yang masih terawat baik atau menaiki kalesa (kereta kuda) yang sekejab membawa kembali ke masa lalu. Di akhir hari, bersantailah di Vigan Public Market yang menawarkan pemandangan kota dan jajaran kedai makanan untuk mencicipi kuliner lokal.

3. Kampot, Kamboja

Kurang populer dibanding Siem Reap dengan Angkor Wat-nya, Kampot dicintai segelintir pejalan karena menawarkan pemandangan desa, ladang pertanian, daerah pesisir yang menyenangkan, dan bangunan peninggalan kolonial Prancis. Reputasinya sebagai salah satu kota indah dan fotogenik dapat dihayati dengan bersepeda keliling kota, mendaki gunung, menyewa kapal menyusuri sungai, dan masih banyak lagi. Bagi penggemar fotografi, manfaatkan waktu di Kampot dengan melihat kehidupan warganya di ladang garam, yang merupakan produk ekspor terkenal dari kawasan ini.

4. Galle, Sri Lanka

Galle yang dilindungi tembok, menawarkan suasana tepi pantai yang dulunya tersohor sebagai pelabuhan perdagangan penting di Sri Lanka. Yang menyenangkan dari Galle adalah para wisatawan dapat mengunjungi atraksi wisata dengan berjalan kaki, mulai dari mengagumi De Groote Kerk (Dutch Reformed Church), Galle Clock Tower, Galle Lighthouse, Meeran Mosque, Sudharmalaya Temple, dan Spice Warehouse. Di perairan Galle, wisatawan dapat melihat langsung aktivitas memancing tradisional ala orang lokal yang ikonis. Menggunakan teknik stilt fishing, yaitu memancing di perairan dangkal menggunakan sebatang kayu yang ditanam vertikal, lalu pada batang kayu dipasang sepotong kayu yang berfungsi sebagai tempat duduk.

5. Zhouzhuang, Tiongkok

Nuansa Tiongkok tempo lalu terasa kental saat memasuki kota Zhouzhuang di sebelah barat Shanghai. Sejumlah situs bersejarah masih dapat dinikmati wisatawan, termasuk Twin Bridges Shite dan Yong’a yang berusia lebih dari 500 tahun, Chengxu Taoist Temple dari abad ke-11, dan sejumlah rumah saudagar kaya di masa lampau. Jika ingin mendapatkan foto terbaik Zhouzhuang, hindari kunjungi di akhir pekan dan datanglah saat musim semi atau gugur. Dibangun lebih dari 900 tahun lalu, Zhouzhuang tampak fotogenik dengan kanal-kanalnya yag tenang, jembatan batu melengkung, dan pemukiman penduduk bergaya tradisional.

6. Hoi An, Vietnam

Ahli sejarah meyakini Hoi An sudah ada sejak 2.000 tahun lalu sebagai pelabuhan kuno bagi orang Sa Huynh. Seiring waktu, alkuturasi budaya Vietnam, Jepang, dan Tiongkok melebur di kota ini dan membuatnya semakin unik, artistik, juga fotogenik. Hoi An Old Town dirancang untuk dinikmati dengan berjalan kaki atau bersepeda, karena atraksi wisatanya mudah diakses. Di sini pejalan akan menemukan bangunan berarsitektur lawas, sejumlah museum, dan Japanese Covered Bridge yang dulunya menghubungkan area komunitas Jepang dan Tiongkok. Hoi An tidak memiliki bandara internasional, namun dapat diakses dengan berkendara sekitar 40 menit dari Da Nang.

7. Vang Vieng, Laos

Kota kecil di Laos ini menampilkan lanskap bukit-bukit karst di sekelilingnya, dengan Sungai Nam Song yang mengalir deras. Berbeda dengan Luang Prabang yang lebih tenang dan menawarkan atmosfer damai untuk berkontempelasi, Vang Vieng tepat bagi mereka yang ingin bertualang menguji adrenalin. Aktivitas favorit para pelancong di sini adalah river tubing menyusuri Sungai Nam Song atau bermain kayak. Di sela-sela susur sungai, Anda dapat berhenti di salah satu river bar untuk menikmati bir lokal yang murah. Sewalah motor untuk mengitari daerah pedesaannya yang asri atau masuki perut bumi dengan menelusuri Gua Tham Chang yang dapat diakses dengan berjalan 30 menit dari jembatan gantung merah yang ikonis.

Teks: Priscilla Picauly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here