Viral, Gowes sambil Pelesiran di Persawahan Nanggulan

Pelesiran tidak hanya diisi dengan kegiatan santai menikmati panorama, dapat pula menyisipkan aktivitas olahraga, seperti bersepeda. Kegiatan bersepeda marak kembali di tengah pandemi karena banyak dari kita berupaya tetap aktif menjaga kebugaran tubuh. Bersepeda sambil berwisata dapat dinikmati sambil menyusuri area persawahan yang fotogenik sebagai objek foto.

Beberapa bulan terakhir, warganet dibuat terkesima dengan foto areal persawahan dengan jalan setapak yang diapitnya. Tampak beberapa pesepeda melintasi jalan setapak dengan hamparan sawah hijau dan perbukitan Menoreh sebagai latarnya. Areal persawahan yang viral ini berada di Nanggulan, satu kecamatan di Kulonprogo yang juga dikenal dengan seni batik dan tari.

Instagram @muchmarco

Sebelum berpose dengan latar persawahan dan perbukitan hijau, pejalan dapat menggenjot sepedanya di jalur setapak sepanjang satu kilometer yang terbuat dari beton. Jalan setapak ini menghubungkan beberapa kecamatan di Kabupaten Kulonprogo. Disarankan datang di pagi hari, sekitar pukul 06:00 hingga 07:00, saat suasana sepi dan pencahayaan masih bagus sebelum matahari terlalu tinggi. Sebagai jalur umum, pejalan yang ingin memanfaatkan lanskapnya untuk berfoto diharapkan memerhatikan situasi dan tidak menghalangi akses, mengingat warga setempat melintasinya setiap hari.

Kontur trek tidak begitu sukar untuk dilintasi pesepeda pemula, dengan jalur menanjak dan turun yang tidak ekstrem. Pergilah ke utara menuju Kecamatan Samigaluh untuk melihat hamparan sawah dan perbukitan Menoreh. Seusai memacu sepeda, dapat bersantai di Warung Kopi Ampirono (Jalan Raya Kaligesing) yang khas dengan bangunan joglonya.

Instagram @faajarkp

Berlokasi di areal persawahan dan menawarkan suasana khas pedesaan Jawa, pengunjung dapat menikmati aneka kopi, mulai dari kopi jos, kopi klotok, kopi menoreh robusta dan arabika dengan harga kurang dari Rp10.000. Sekalian saja makan siang di sini dan mencicipi sayuran ndeso, seperti sayur lodeh yang terdiri tiga jenis, yaitu sayur lodeh kluwih, lodeh terong, dan lodeh tempe.

Jangan lupa mencicipi geblek, makanan tradisional Kulonprogo yang terbuat dari tepung tapioka dengan bumbu bawang yang digoreng gurih. Sekilas, geblek serupa cireng, namun berbeda dari bentuknya yang seperti angka delapan dan berwarna putih bersih. Geblek dapat dinikmati langsung, namun warga lokal biasa mencocolnya dengan saus kacang.

Dari Yogyakarta, dibutuhkan sekitar satu jam perjalanan melalui Jalan Ringroad Barat/Jalan Wates/Jalan Yogyakarta-Wates untuk mencapai persawahan Nanggulan. Jika sudah melihat patung sapi di jembatan Singkung, Girimulyo, itu berati sudah dekat dengan jalan setapak beton.

Teks: Priscilla Picauly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here