Pemerintah Thailand telah membuka pintunya untuk sebagian turis asing setelah lebih dari lima minggu tidak mencatatkan kasus transmisi lokal Covid-19 baru.
Untuk saat ini, beberapa kelompok turis asing, termasuk yang memiliki izin kerja, tempat tinggal, atau keluarga di Thailand dapat memasuki negara itu, wajib melakukan karantina selama 14 hari.
Namun pelancong bisnis, diplomat, dan tamu pemerintah yang tinggal di Thailand selama kurang dari 14 hari diperbolehkan masuk ke negara tersebut tanpa karantina, asalkan melakukan rapid test setibanya di Bandara Internasional Suvarnabhumi.
“Tes ini membutuhkan waktu sekitar 90 menit,” kata Suwich Thammapalo, seorang pejabat departemen pengendalian penyakit di Thailand. Turis cukup membayar 3.000 baht per orang untuk mengikuti tes ini, dan bila hasilnya negatif corona, mereka diizinkan masuk. Ke depannya, tes ini bisa saja disediakan di bandara-bandara lainnya di Thailand dan diperuntukkan semua turis asing yang ingin berkunjung ke negara itu.
Taweesin Wisanuyothin, juru bicara Covid-19 pemerintah Thailand, mengatakan bahwa sekitar 1.700 orang asing telah mengajukan permohonan untuk masuk ke negara tersebut demi menjalani perawatan medis, seperti operasi kosmetik dan perawatan kesuburan, setelah larangan pariwisata medis dicabut bulan ini.
Pemerintah Thailand tengah mempertimbangkan rencana untuk membuka lebih banyak perjalanan internasional melalui pembukaan gelembung perjalanan dengan beberapa negara di bulan September.
Thailand diperkirakan akan menarik setidaknya delapan juta wisatawan asing tahun ini, turun 80 persen dari tahun sebelumnya. Dewan Pariwisata Thailand juga memperkirakan sektor pariwisata baru akan pulih pada 2021. Tahun lalu, pengeluaran 39,8 juta wisatawan mancanegara di negara itu menyumbang sekitar 11 persen dari PDB.
Teks: Melinda Yuliani