15 April 2019 menjadi momen duka bagi Paris, saat api menyala besar dan melahap sebagian bangunan Katedral Notre Dame. Kebakaran dahsyat yang terjadi beberapa hari sebelum perayaan Paskah menjadi pukulan bagi destinasi populer di ibu kota Prancis tersebut, yang dikunjungi lebih dari 13 juta pengunjung setiap tahunnya.
Sudah lebih dari setahun sejak kebakaran menghancurkan puncak katedral dan menara loncengnya. Pihak otoritas berkesimpulan bahwa kebakaran bermula dari rokok atau kerusakan listrik. Setelah insiden buruk tersebut, lahir aksi solidaritas yang mengumpulkan sumbangan dari seluruh dunia untuk pembangunan kembali gereja berusia 850 tahun tersebut. Namun karena pandemi dan Prancis memasuki masa lockdown, pembangunan kembali Notre Dame ditangguhkan sejak 16 Maret.
Berbulan-bulan direnovasi, kini para pejalan berkesempatan untuk melihat rupa Notre Dame. Melalui tur dengan FlyView yang sebelumnya menampilkan simulasi penerbangan di atas Menara Eiffel dan monumen lainnya di Paris, pejalan dapat menikmati pengalaman baru, terbang secara virtual mengunjungi katedral yang dibangun dari abad 12 hingga 14 ini.
Dengan mengikuti tur FlyView, pejalan dapat melihat rupa Notre Dame sebelum dan sesudah kebakaran. Nantinya, peserta tur akan menikmati panorama katedral yang berasal dari era abad pertengahan ini melalui video 360 derajat, yang menunjukkan sisi-sisi terbaiknya sebelum api merenggut keindahannya. Di bagian kedua, penonton akan diajak untuk melihat gambaran Notre Dame sesudah api melahapnya.
Dengan menaiki simulator penerbangan sungguhan, peserta tur dapat duduk dengan nyaman, mengenakan VR headset, dan siap terbang menembus langit Paris menuju Notre Dame yang tersohor. Video 360 derajat ini diambil oleh studio VR Targo pada Desember 2019 menggunakan drone dengan tujuh kamera, yang dikendalikan dari jarak jauh. Penggunaan drone dinilai berhasil mencapai sudut-sudut bangunan yang jauh, termasuk sebuah brankas yang hancur saat menara Notre Dame runtuh hingga dasar bangunan. FlyView yang terletak di Place de l’Opéra dan siap melayani para pejalan mulai 11 Juli.
Teks: Priscilla Picauly