Italia Mulai Longgarkan Aturan Lockdown

Setelah hampir dua bulan berdiam diri di rumah, warga Italia sudah bisa kembali menghirup udara segar. Mulai Senin (4/5), aturan lockdown yang diterapkan pemerintah sejak Maret lalu mulai dilonggarkan. Kini, warga bisa kembali menjalankan aktivitas sehari-hari. Tentunya dengan tetap berhati-hati dan menerapkan aturan social distancing.

Begitu aturan lockdown ini dilonggarkan, orang-orang langsung memenuhi tempat-tempat umum. Daerah pertokoan di berbagai kota mulai ramai kembali, bahkan hingga menyebabkan kemacetan. Tiket kereta jarak pendek dan jarak jauh juga habis dibeli orang-orang yang tak sabar untuk kembali melakukan perjalanan. Meski keadaan berangsur normal, masker masih menjadi benda wajib yang harus dikenakan orang ketika keluar rumah. Entah itu di transportasi umum maupun di dalam restoran yang melayani pesan antar makanan atau di toko-toko lainnya, semua orang harus tetap mengenakan masker.

Bicara mengenai toko-toko yang kembai dibuka, beberapa sektor usaha memang sudah memegang izin untuk kembali beroperasi. Orang-orang bahkan telah diizinkan untuk bekerja di tempat konstruksi, pabrik, dan pekerjaan manufaktur lainnya yang memiliki risiko penularan virus corona yang rendah. Namun di sisi lain, beberapa tempat usaha memutuskan untuk tidak buka meski telah mendapatkan izin. Ini menjadi sebuah tanda bahwa beberapa orang masih mengkhawatirkan risiko penularan virus corona. Jumlah angka kematian yang tinggi di Italia pasti masih menghantui sebagian besar warganya.

Italia merupakan negara epicenter corona di Eropa, sebelum kemudian digantikan oleh Spanyol. Total kasus positif di negara ini mencapai 213.000 lebih dengan angka kematian terbesar di Eropa, yaitu sebanyak 29.315. Badan Statistik Nasional Italia melaporkan bahwa angka kematian di bulan Maret 49 persen lebih besar dari jumlah kematian rata-rata selama lima tahun terakhir.

Untuk pertama kalinya dalam dua bulan, warga Italia akhirnya bisa memberikan penghormatan kepada mereka yang meninggal dunia lewat upacara pemakaman. Upacara ini dilakukan secara terbatas, hanya bisa diikuti oleh maksimal 15 orang. Tempat-tempat pemakaman juga mulai dibuka kembali agar teman dan keluarga bisa mengunjungi orang-orang terkasih yang telah pergi. Selama melayat, orang-orang diimbau untuk tetap menjaga jarak satu sama lain.

Selain Italia, Yunani, Portugal, dan Belgia juga mulai melonggarkan aturan lockdown-nya. Meski kehidupan seharusnya sudah mulai berjalan kembali, tidak sedikit orang yang masih merasa terkurung dalam kesendirian. Untuk menghindari risiko penyebaran virus corona, orang-orang diimbau untuk tidak saling bercakap-cakap untuk sementara waktu. Peluk dan cium jelas dilarang di masa seperti ini. Entah kapan interaksi ini dapat kembali menghiasi jalan-jalan Italia.

Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here