Walau Mungil, Singapura Punya Area Hijau yang Dekatkan Pejalan dengan Alam

Sukar memang untuk menikmati Singapura tanpa jajaran gedung-gedung bertingkatnya yang menghiasi cakrawala. Walau negara mungil ini begitu lekat dengan kesan modern dan hiruk-pikuk khas kota besar, namun bukan berarti mustahil untuk menjumpai surga hijau di beberapa titik.

Pejalan yang ingin menyapa alam, Singapura menyimpan permata tersembunyinya yang jarang terdeteksi radar wisatawan.

Pulau Ubin

Pulau kecil di lepas pantai di sebelah timur laut Singapura ini merupakan gambaran masa lalu Singapura. Dapat diakses dari Terminal Feri Changi Point sekitar 10 menit perjalanan dengan tarif tiga dolar Singapura, Pulau Ubin cenderung sepi dan menyenangkan untuk dikitari dengan menyewa sepeda.

Pelancong dapat melakoni perjalanan sehari ke Pulau Ubin, yang walaupun tidak seberapa luasnya namun menawarkan beberapa tempat menarik, seperti Quarry (ceruk bekas penambangan granit), Butterfly Hill, Ubin Fruit Orchard, Wei Tuo Fa Gong Temple, Na Du Gong Shrine, German Girl Shrine, Chek Jawa Coastal Broadwalk, dan lain sebagainya.

Bishan-Ang Mo Kio Park

Berada tak jauh dari Stasiun MRT Bishan, taman ini terdiri area bermain, restoran, dan taman untuk anjing. Bishan-Ang Mo Kio Park meraih kepopuleran berkat Bishan 10, kawanan berang-berang yang terancam punah. Pertama kali dibuka pada 1988 dengan nama Bishan Park, kemudian dilakukan pengembangan dan berganti nama menjadi Bishan-Ang Mo Kio Park pada 2012.

Taman ini terbagi menjadi dua area, yaitu River Plains dan Pond Gardens dekat Upper Thomson Road. Pastikan untuk mengunjungi Recycle Hill yang dibangun menggunakan sisa-sisa beton yang digunakan di kanal taman.

Singapore Botanic Gardens

Walau bukan merupakan taman botani yang berlokasi di alam bebas, namun Singapore Botanic Gardens yang disematkan sebagai Site Heritage UNESCO pertama di Singapura ini menampilkan varian tanaman berbagai spesies, termasuk bunga nasional, anggrek. Taman botani dapat dicapai dengan mudah jika menaiki MRT, lalu turun di Stasiun Botanic Gardens.

Ada sejumlah aktivitas menyenangkan yang dapat dilakoni di sini, seperti memancing di Green Pavilion; mengamati angsa di danau; mengunjungi Bandstand yang dibangun pada 1930, yang biasa dijadikan tempat pertunjukan band militer; jalan-jalan di Sundial Garden; atau menyusuri Ginger Falls.

Sungei Buloh Wetland Reserve

Jauh dari keramaian kota, Sungei Buloh menawarkan atraksi hutan bakau dan mengamati sejumlah satwa liar yang menghuni kawasan. Pengunjung dapat melihat lebih dekat sejumlah besar spesies burung yang bermigrasi, kepiting bakau, buaya air asin, dan lain sebagainya.

Pengunjung dapat menyusuri jalan setapak yang membentang untuk melihat-lihat kawasan ini, sekaligus menyaksikan momentum berbeda, ketika air laut pasang dan surut untuk mendapatkan sensasi berlainan. Tertarik mengunjungi Sungei Buloh Wetland Reserve? Naiklah MRT ke Stasiun Kranji, kemudian dilanjutkan dengan SMRT Bus 925 yang berhenti di lokasi wisata ini.

MacRitchie Reservoir Park

Waduk yang dibuat pada 1868 ini merupakan yang tertua di Singapura. Biasanya pengunjung akan melintasi MacRitchie Trail untuk melihat kawanan kadal yang berjemur di sepanjang pantai atau menyewa kayak juga kano untuk mencari ikan.

Waduk ini memiliki beberapa atraksi yang bisa dimanfaatkan pengunjung, salah satunya adalah TreeTop Walk (berupa jembatan gantung) yang merupakan titik terbaik untuk menikmati pemandangan hutan sekitar waduk. MacRitchie Reservoir Park dapat dicapai dengan naik MRT dan berhenti di Stasiun Caldecott.

Teks: Priscilla Picauly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here