Bicara tentang makanan khas Indonesia, sate menjadi salah satu yang langsung terpikirkan oleh banyak orang. Hampir tiap daerah di Indonesia memiliki sajian sate, tentunya dengan ciri khasnya sendiri. Yogyakarta terkenal akan sate Klathak, di Sumatera Barat ada sate Padang, sementara di Sulawesi Utara kita mengenal sate Kolombi.
Bagaimana dengan Bali? Mungkin selama ini, orang-orang hanya tahu soal sate lilit ketika berbicara soal sate khas Pulau Dewata. Namun ternyata ada banyak macam sate yang terdapat di Bali. Ini adalah beberapa sate populer yang harus Anda coba saat liburan selanjutnya.
-
Sate Lilit
Sate yang satu ini bisa dikatakan paling populer di Pulau Bali. Sate lilit terbuat dari campuran daging ikan yang dihaluskan dan parutan kelapa. Adonan ini lalu dililitkan pada tusukan sate yang terbuat dari pelepah kelapa atau batang serai. Adonannya juga sudah ditambah dengan serai, daun salam, dan daun jeruk sehingga sate tidak terasa amis sama sekali. Bumbu-bumbu ini juga membuat cita rasa sate semakin gurih dan lezat.
Sate lilit bisa ditemukan di berbagai tempat di Bali. Salah satu tempat yang direkomendasikan adalah di kawasan Pantai Lebih, Gianyar. Di tempat ini ada banyak penjual sate lilit yang enak.
-
Sate Plecing
Selain sate lilit, sate yang juga terkenal di Bali adalah sate plecing. Cita rasanya bahkan sudah terkenal di kalangan wisatawan mancanegara. Keunikannya didapatkan dari bumbu plecing yang merupakan perpaduan dari racikan cabai, bawang putih, kemiri, dan terasi. Satenya disiram dengan minyak serta jeruk nipis, membuat rasanya makin lezat dan beraroma sedap. Sate pecing biasa dibuat dengan menggunakan daging babi, sehingga termasuk dalam makanan non-halal.
Salah satu tempat makan yang menjual sate plecing paling populer di Bali adalah Sate Plecing Arjuna. Lokasinya di Jalan Arjuna nomor 47, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar.
-
Sate Languan
Sate languan merupakan makanan khas daerah Klungkung, tetapi kini sudah tersebar hampir di seluruh Bali. Sate ini cukup mirip dengan sate lilit. Bahan dasarnya berupa ikan tongkol yang dihaluskan dan dicampurkan dengan bawang merah, bawang putih, gula merah, jeruk limau, cabai, terasi dan garam. Bumbu-bumbu ini juga dicampurkan dengan santan sehingga rasa sate languan makin gurih. Sama seperti sate lilit, campuran ikan dan bumbu-bumbu ini dililitkan pada tusuk sate. Adonan dililitkan dengan bentuk sedikit pipih, lalu di panggang di atas bara api yang terbuat dari tempurung kelapa. Aroma yang menguar dari sate ini sangat menggiurkan dengan rasa yang juga luar biasa enak.
Sate languan bisa ditemukan di Warung Mertha Sari, tepatnya di Jalan Kresna, Pesinggahan, Kabupaten Klungkung. Di warung ini, satu porsi sate Languan akan disajikan lengkap dengan pepes ikan tongkol, nasi putih, sayur kacang panjang, sup ikan bumbu rempah, sambal matah, dan kacang tanah goreng.
-
Sate Kakul
Bagaimana rasa sate yang terbuat dari keong sawah? Kalau penasaran, Anda bisa mencoba sate kakul yang biasa dijual di daerah Ubud. Saat digigit, rasanya agak kenyal dan gurih. Rasa gurihnya berasal dari campuran kemiri, serai, tomat, saus tiram, dan kecap manis. Bumbu-bumbu ini dioleskan pada sate sebelum dibakar.
Rasa sate kakul semakin lezat berkat tambahan bumbu manis yang disiramkan saat disajikan. Bumbu ini terdiri dari campuran kecap dan gula merah. Biasanya, sate kakul akan disajikan dengan jukut ares atau sup yang berisi batang pisang muda sebagai pelengkapnya. Salah satu warung yang menjual sate kakul enak di Bali adalah Warung Sate Kakul di Jalan Raya Kengetan, Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.
Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani