Talaga Bodas Akan Jadi Pusat Pengamatan Elang Pertama di Indonesia

Selama ini, Talaga Bodas dikenal sebagai wisata alam dengan pemandangan kawah yang spektakuler. Di tahun 2021 nanti, pengunjung Talaga Bodas akan bisa menikmati objek hiburan baru berupa tempat pengamatan elang. Selama ini, hutan-hutan di sekitar Talaga Bodas memang telah menjadi habitat bagi satwa liar, termasuk elang. Bahkan, tempat ini merupakan tujuan migrasi elang di Asia sehingga menjadi tempat yang cocok untuk melakukan pengamatan elang.

Untuk mendukung terlaksananya rencana ini, Balai Konservaasi Sumber Daya Alam (BKSDA) akan melakukan persiapan dan pembenahan tempat pengamatan agar memiliki fasilitas yang sesuai standar. Mereka juga akan mempelajari waktu migrasi burung agar bisa menetapkan waktu yang tepat untuk melakukan pengamatan.

Bila berhasil terlaksana, Talaga Bodas akan menjadi pusat pengamatan burung pertama di Indonesia. Hal ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan asing ke Garut, khususnya ke Talaga Bodas.

Nama Talaga Bodas sendiri berasal dari bahasa Sunda yang artinya Telaga Putih. Danau besar di tengah-tengah objek wisata ini memang memiliki air putih dengan sedikit warna hijau. Warna ini muncul karena adanya kandungan belerang di dalam air. Kawah Talaga Bodas terbentuk di atas gunung berapi akibat letusan beratus-ratus tahun lalu. Meski gunung tersebut masih aktif, kondisi di sekitar Talaga Bodas dianggap sudah cukup aman untuk dijadikan tempat wisata tanpa membahayakan para pengunjung.

Sekitar 200 meter dari pos penjagaan, pengunjung sudah bisa melihat kemegahan Kawah Talaga Bodas. Di sisi-sisi jalan, pohon puspa dan saninten berdiri berjajar seakan menyambut kedatangan para pengunjung. Dilihat dari tepian, Kawah Talaga Bodas tidak nampak seperti cekungan besar di atas gunung. Malah, kawah besar ini lebih menyerupai pantai dengan airnya yang mengalir tenang dan tanah kecokelatan seperti pasir di sekelilingnya. Pengunjung dapat berjalan-jalan di tepi kawah sambil menikmati kilauan pantulan sinar matahari pada airnya yang berwarna putih kehijauan.

Pengunjung juga bisa menemukan beberapa sumber uap belerang yang muncul dari dalam tanah. Suara letupan dan gelembung mengiringi kemunculan uap-uap ini. Bila berjalan sedikit lebih jauh, pengunjung juga dapat melihat sumber uap belerang yang lebih besar. Dari sini, terdengar gejolak air dan bunyi bergemuruh diikuti dengan letupan air dan kepulan asap yang membumbung tinggi.

Ada pula fasilitas kolam pemandian air panas alami di kawasan Talaga Bodas ini. Berbeda dari kolam-kolam pemandian air panas lainnya, di sini pengunjung dapat berendam sambil menikmati pemandangan Kawah Talaga Bodas dan hutan yang masih asri. Apalagi dengan dinginnya udara di area berketinggian 1.512 meter di atas permukaan laut ini, berendam di kolam air panas terasa semakin nyaman. Air panas alami ini diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit termasuk sebagai terapi kesehatan.

Untuk sampai ke Talaga Bodas, pengunjung bisa menggunakan angkutan umum dengan rute Garut-Cibatu, Garut-Cikelet, Terminal Guntur-Sukawening, atau Terminal Guntur-Perumnas Cempaka Indah. Tiket masuk seharga Rp 9.500.

Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here