Mengenal Jember Fashion Carnaval, Tak Kalah Meriah dengan Rio Carnival di Brasil!

Kota kecil di Jawa Timur ini mulai dilirik sebagai destinasi wisata bagi pecinta busana maupun fotografer mode sejak konsisten menyenggarakan Jember Fashion Carnaval (JFC). Digagas pertama kali oleh Dynand Fariz, acara ini awalnya hanyalah sebuah Pekan Mode yang diselenggarakan kecil-kecilan di rumah mode yang ia dirikan di Jember seusai pulang belajar di ESMOD Paris.

Ketika itu, selama seminggu ia mewajibkan para karyawannya mengenakan busana yang sedang tren di dunia. Setahun kemudian, pada 2002, pakaian yang dikenakan selama Pekan Mode dipamerkan keliling kampung dan alun-alun Jember, dan baru pada Januari 2003 JFC yang pertama diselenggararakan bersamaan dengan Hari Ulang Tahun Kota Jember dengan tema cowboy, punk, dan gipsi.

Berbagai strategi pun dirancang Fariz agar karnaval ini terus berjalan. Misalnya dengan mengajak anak-anak muda dari desa terpencil untuk belajar menjadi model, merancang pakaian, merias wajah dan rambut, menari, menjadi presenter, hingga mempersiapkan acara untuk ditampilkan.

Dengan mengangkat tema fashion yang saat itu sedang tren, entah dari suatu negara, kelompok tertentu, film, atau peristiwa global lainnya, semua busana yang ditampilkan dibuat dengan penuh kreativitas, sehingga parade di Jember ini perlahan-lahan mirip Mardi Gras di New Orleans, Rio Carnival di Rio de Janeiro, dan Carnival of Santa Cruz de Tenerife di Kepulauan Canary.

Diklaim sebagai karnaval keempat terbaik di dunia, tahun ini JFC akan digelar 6 hingga 9 Agustus, di mana peserta karnaval dengan kostum-kostum menawan akan melintas di catwalk terpanjang di dunia, yaitu di jalan protokol kota Jember sepanjang 3,6 kilometer. Untuk menikmati karnaval ini tidak dipungut biaya, namun bila ingin memotret dengan nyaman dapat membeli tiket VIP untuk dapat berada di area khusus dengan posisi terbaik tanpa harus berdesak-desakan di keramaian.

Akses: Dari Surabaya, Jember bisa dicapai dengan naik mobil sewaan selama lima jam, atau naik pesawat (Wings Air) selama 55 menit.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here