Stasiun megah era kolonial dan pedesaan yang menawan merupakan salah satu daya tarik dari perjalanan kereta sejauh 1.800 kilometer antara Singapura dengan Bangkok – yang bisa dibilang merupakan salah satu perjalanan kereta terbaik di Asia Tenggara. Sayangnya, satu-satunya layanan yang menyediakan rute langsung antara kedua destinasi tersebut hanyalah kereta mewah Eastern & Oriental Express yang mematok tarif mulai 5.000 dolar AS untuk paket dua malam.
Namun, dengan berganti kereta dan melewatkan malam di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, atau kota Ipoh yang menawan, Anda dapat melakukan perjalanan klasik ini dengan hanya mengeluarkan biaya 67 dolar AS saja. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan.
1. Singapura ke Johor Bahru
Dari pusat kota Singapura, Anda dapat menuju Woodlands Train Checkpoint dengan naik bus nomor 170 (terminal di luar Stasiun MRT Bukit Panjang Exit B dan seberang Stasiun MRT Kranji) atau 856 (seberang Stasiun MRT Marsiling). Setibanya, lanjutkan dengan naik kereta KTM Shuttle Tebrau yang mengangkut penumpang menyeberangi Johor–Singapore Causeway dengan tarif 16 ringgit. Sebisa mungkin hindari bepergian di akhir pekan, dan pastikan untuk melewati pemeriksaan imigrasi dan bea cukai di Woodlands.
2. Johor Bahru ke Kuala Lumpur
Karena tarif menginap di Singapura relatif lebih mahal, Johor Bahru bisa menjadi pilihan untuk melewatkan malam pertama dalam perjalanan ini bila Anda memiliki anggaran terbatas. Keesokan harinya, naiklah kereta KMTB pukul 09:30 yang menuju Gemas. Setibanya pukul 13:30, Anda akan memiliki cukup waktu untuk meregangkan kaki di kota persimpangan mungil ini sembari makan siang sebelum naik kereta ETS pukul 15:10 ke Kuala Lumpur yang tiba pukul 17:34. Kereta ini juga akan ke Ipoh (tiba pukul 20:17) bila Anda memilih untuk bermalam di sana.
3. Kuala Lumpur ke Padang Besar
Kereta ETS yang mewah menawarkan gerbong makan yang menyajikan makanan ringan dan minuman. Ada juga layar di masing-masing gerbong yang menampilkan film, namun menggunakan subtitle dan suaranya tak terlalu keras, sehingga penumpang pun dapat tetap beristirahat tanpa terganggu. Bila turun di Ipoh, kereta akan tiba di stasiun kereta besar rancangan arsitek Inggris, Arthur Benison Hubback, yang disebut-sebut warganya sebagai Taj Mahal versi lokal.
Sementara bila turun di Kuala Lumpur, kereta akan berhenti di Kuala Lumpur Sentral, stasiun kereta utama di ibu kota Malaysia tersebut, meski Anda dapat melanjutkan perjalanan dengan kereta yang sama untuk menuju Old KL Railway Station. Stasiun tua yang telah beroperasi sejak 1910 ini merupakan salah satu landmark utama di Kuala Lumpur yang terkenal karena keindahan arsitekturnya. Setelah melihat bangunannya dari dekat, Anda dapat bermalam di The Majestic Hotel Kuala Lumpur yang terletak di seberang stasiun.
Dari Kuala Lumpur ke Padang Besar tak sampai enam jam perjalanan naik kereta. Bila berangkat dengan kereta pukul 07:00. Anda dapat singgah di Ipoh selama setidaknya tiga jam untuk menjelajahi kota tuanya, di mana ada terdapat sejumlah karya seni jalanan yang menarik dan berbagai pilihan makanan khas yang lezat. Yang pasti, jangan terlalu lama di sini karena Anda harus tiba di Padang Besar pukul 16:00 untuk melewati imigrasi dan naik kereta malam ke Bangkok.
4. Kereta Malam ke Bangkok
Tiket kereta malam ke Bangkok yang berangkat pukul 17:00 dapat dibeli di Padang Besar (atau dipesan secara daring). Kereta sleeper ini akan menuju Hat Yai yang hanya satu jam jauhnya dari Padang Besar, sebelum melanjutkan perjalanan menuju Bangkok. Bila lapar selama perjalanan, tersedia gerbong makan, meski petugas kereta juga akan melayani Anda di dalam gerbong penumpang dan banyak penjual makanan naik kereta di stasiun-stasiun sepanjang jalan.
Saat Anda bangun keesokan paginya, kereta akan melalui kawasan resor pantai Hua Hin. Beberapa jam kemudian, ibu kota Thailand sudah dekat, dan Anda akan melewati Stasiun Bang Sue yang tengah dibangun, sebelum tiba di perhentian terakhir, Stasiun Hua Lamphong.
Sebelum meninggalkan stasiun, jangan lewatkan kunjungan ke Thai Railway Museum (puntu masuknya dekat pintu masuk utama stasiun) yang beroperasi tiap Selasa hingga Minggu mulai pukul 10:00 hingga 18:00 dengan tiket masuk gratis. Museum mungil ini memamerkan banyak peninggalan berusia lebih dari 100 tahun, termasuk mesin tiket otomatis dari tahun 1950-an yang masih berfungsi, atau piring-piring mewah yang hanya digunakan untuk menjamu penumpang penting.