Grup Tur Dilarang Kunjungi Beberapa Tempat Wisata di Jepang

Koran Jepang The Asahi Shimbun melaporkan bahwa beberapa tempat wisata di Jepang tidak menyambut kedatangan kelompok turis asing karena insiden yang tidak menyenangkan di masa lalu.

Sebagai contoh, Kuil Nanzo-in di Sasaguri, Prefektur Fukuoka – yang menyimpan patung Buddha berbaring sepanjang 41 meter – memasang sejumlah papan penanda dalam 12 bahasa yang menyatakan bahwa pelancong non-Jepang tidak diizinkan masuk.

Kepala pendeta kuil Kakujo Hayashi mengklaim bahwa perilaku orang asing yang tidak pantas dimulai sekitar satu dekade yang lalu ketika sejumlah besar bus wisata mulai berdatangan ke kuil tersebut. Kebisingan dan perilaku kasar para pengunjung membuat para jemaah marah.

Pada Mei 2016, larangan itu diberlakukan. Agen perjalanan diminta untuk menghapus iklan Nanzo-in sebagai tujuan wisata. Pelancong tunggal dan kelompok-kelompok kecil masih diperbolehkan untuk mengunjungi kuil selama berperilaku baik.

Yatsushiro-gū, kuil shinto di Yatsushiro, Prefektur Kumamoto, juga menutup pintunya bagi semua pengunjung pada 2017 saat kapal-kapal pesiar berdatangan di pelabuhan dekat kuil tersebut.

Para pelaku bisnis juga merugi karena perilaku wisatawan yang buruk. Seorang pemilik pub memasang tanda “orang asing dilarang masuk” setelah merasa terganggu dengan perilaku kasar turis asing.

Meskipun terkena dampak dari overtourism, pemerintah Jepang tetap berniat untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing di Jepang menjadi 40 juta pada 2020. Menurut Skyscanner, Jepang hingga saat ini masih menjadi salah satu tujuan wisata utama di Asia Pasifik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here