UNESCO Akui Kumbha Mela Sebagai Warisan Budaya Tak Berwujud

Kumbha Mela adalah sebuah ritual ziarah yang dilakukan umat Hindu di India setiap 12 tahun sekali, yang biasanya digelar di empat lokasi utama, yaitu Allahabad, Haridwar, Ujjain, dan Nashik. Ritual ziarah ini juga diadakan di Prayag, di mana umat yang hadir bisa mencapai 60 juta orang. Karena kesakralan dan keunikannya, Kumbha Mela mendapat apresiasi dengan dimasukkan ke dalam Daftar Warisan Budaya Tak Berwujud oleh UNESCO.

Gagasan untuk memasukkan Kumbha Mela karena tradisi ini mewakili nilai-nilai dari kemurahan hati dan kesabaran yang bermanfaat bagi masyarakat modern. Lebih lagi, Kumbha Mela merupakan salah satu wadah pemersatu bangsa, tanpa memandang perbedaan. Penyelenggaraan Kumbha Mela memastikan festival berlangsung dengan konsep Guru-Shishya parampara (jalur guru dan murid) yang melibatkan penyampaian ilmu dan keterampilan yang berkaitan dengan Kumbha Mela dari orang-orang suci kepada murid-muridnya.

Ritual Mandi di Sungai Gangga

Festival ini berlangsung selama tiga hari di Sungai Gangga, di Desa Kumb, kota Allahad yang akan dihadiri para kalpwasis, sebutan untuk para peziarah. Acara utama diisi dengan ritual mandi di Sungai Gangga, prosesi orang suci yang berjalan tanpa busana sambil menggeram, menaburkan debu putih pada seluruh tubuhnya, kemudian mengantre di sejumlah jembatan yang terbentang di Sungai Gangga untuk menuju ghat yang paling populer atau ke titik tertentu untuk melakukan ritual mandi.

Sebelum melakukan proses pemandian, kalpwasis melakukan ritual persembahan kepada dewa sambil mengumandangkan nama Tuhan, kemudian disusul mandi di sungai, atau bahkan meminum air Sungai Gangga. Masyarakat Hindu percaya bahwa festival ini dirayakan karena sari keabadian yang dibawa para dewa dalam cawan jatuh ke empat lokasi utama perayaan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here