Gubernur Papua dan CEO WWF-Indonesia telah meresmikan Gedung Holey Narey sebagai Pusat Belajar Konservasi dan Ekologi. Berlokasi di kompleks Kantor WWF-Indonesia Program Papua, Jl. Pos 7 Atas, Kampung Sereh, Sentani, Papua, Pusat Belajar ini adalah pusat pendidikan lingkungan hidup yang terbuka untuk umum, di mana publik bisa mengikuti kegiatan pembelajaran dan mendapat pengalaman menarik melalui praktik langsung, baik di dalam maupun di luar ruang. Beberapa aktivitasnya antara lain menanam dan mengidentifikasi tumbuhan hutan, membuat kertas daur ulang, dan mempelajari skema kerja panel surya.
“Masyarakat Papua perlu mendapat pengetahuan yang benar mengenai pengelolaan sumber daya alam dan konservasi agar bisa menjaga kekayaan alam Papua dan mendapat manfaat yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran orang Papua sendiri,” ujar Gubernur Papua dalam sambutannya yang dibacakan oleh Ani Rumbiak. “Di Learning Center ini, kita bisa belajar bagaimana kita bisa melestarikan bumi dalam kehidupan kita sehari-hari, dalam kegiatan kita di lingkungan rumah dan sekolah, bahkan sampai bagaimana kita harus berbisnis yang baik agar sumber daya alam kita tetap terjaga.”
Pusat Belajar ini juga menjadi pusat pengembangan kapasitas serta pembelajaran bagi komunitas dan kelompok-kelompok dampingan WWF-Indonesia, antara lain dalam hal pemetaan partisipatif, sistem informasi geografis, dan pengindraan jarak jauh.
“Kegiatan yang dilakukan oleh tim WWF-Indonesia di Papua merupakan bentuk komitmen kami untuk menyiapkan generasi penerus yang memiliki kepekaan pengetahuan dan komitmen dalam menjaga Papua,” ujar Rizal Malik selaku CEO WWF-Indonesia. “Hal ini juga membuktikan kepada pemerintah daerah, masyarakat, dan publik, bahwa WWF memiliki komitmen jangka panjang di Papua,” tambah Rizal.
Gedung Holey Narey adalah gedung keempat dalam kompleks kantor WWF-Indonesia di Sentani. Nama Holey Narey berasal dari bahasa Sentani, dan diberikan oleh Amos Ondi, kepala suku sekaligus tokoh masyarakat Kampung Sereh. Holey berarti lingkungan hidup yang baik dan nyaman, sedangkan Narey berarti makhluk hidup yang tinggal di lingkungan tersebut.
Selain sebagai Pusat Belajar, gedung ini juga memiliki ruang pertemuan Kima berkapasitas 100 orang dan ruang Echidna berkapasitas 30 orang, sementara sebagian are lainnya menjadi ruang kerja bagi sekitar 30 orang karyawan. Gedung Holey Narey juga menerapkan prinsip-prinsip bangunan ramah lingkungan, baik dalam hal penggunaan energi, pemanfaatan kertas, dan peminimalan jumlah sampah dan limbah.