Berakhir Pekan di Byron Bay

Kota mungil di New South Wales ini memiliki banyak butik dan galeri unik, sejumlah bangunan berwarna-warni, serta hippie van (VW Kombi) sebagai salah satu moda transportasi. Warganya kerap terlihat menjinjing papan selancar karena pantai-pantainya memang tak jauh dari pusat kota. Bila berencana melakukan roadtrip ke Sydney, Melbourne, atau Gold Coast, jangan lewatkan kunjungan ke Byron Bay di akhir pekan untuk mampir ke sejumlah atraksi berikut.

Cape Byron Lighthouse

Berada di ujung timur Australia, mercusuar dengan lampu paling terang di belahan bumi selatan ini tak hanya ikon Byron Bay, namun juga salah satu tempat terbaik untuk mengamati paus bungkuk yang bermigrasi setiap Mei hingga akhir Oktober. Mamalia ini sering terlihat berenang di dekat garis pantai, dan di akhir musim dingin juga kerap terlihat bayi paus bungkuk bermain bersama induknya. Menara yang dibangun abad 19 untuk membantu navigasi kapal yang lalu-lalang ini juga memiliki museum yang menampilkan sejarah mercusuar beserta keseharian para penjaganya, selain memajang sejumlah foto dan artefak ketika Byron Bay masih menjadi tempat perburuan paus. Untuk menuju ke sini, selain berkendara di sepanjang Lighthouse Road, bisa juga berjalan kaki melalui Cape Byron Loop Walk sejauh 3,7 kilometer dengan pemandangan bak kartu pos di sekitar teluk. Opsi terakhir ini juga memungkinkan pejalan untuk bertemu sejumlah satwa liar, seperti walabi dan bush turkey.

Byron Farmers’ Market

Buka setiap Kamis pukul 08:00 hingga 11:00 di Butler Street Reserve, Byron Farmers Market Association yang mengelola pasar ini hanya memperbolehkan pemilik lapak untuk menjual apa yang mereka produksi, sehingga pembeli tak hanya dapat memperoleh berbagai produk segar yang terjamin kualitasnya, namun juga ikut mendukung petani untuk melakukan pertanian berkelanjutan. Beberapa produk andalan yang dapat dibeli di sini antara lain udang asal Ballina, daging babi dan sapi premium yang diolah menjadi bacon dan sosis, serta aneka produk olahan dari susu. Diiringi lantunan musik sejumlah pengamen dan ditemani secangkir kopi dari Bangalow Coffee, pengunjung dapat berkeliling pasar sambil sesekali berhenti untuk sekadar bertukar sapa maupun mengetahui teknik mengolah produk lokal yang ingin dibeli (misalnya menurut Noel Baggeley dari Brusnwick Seed Oysters, cara termudah membuka cangkang tiram adalah dengan memasukkannya ke microwave selama beberapa detik). Jangan lewatkan juga sarapan di Nomadic Kitchen yang menunya tergantung ketersediaan bahan sesuai musim, sehingga selalu berubah setiap minggu. Scratch Patisserie yang terkenal akan almond croissant-nya pun menjadi buah bibir di sini.

Beach Hopping

Pantai-pantai berpasir putih di sekitar Byron Bay merupakan surga bagi penggemar aktivitas air. Selain mengayuh kayak sambil sesekali ditemani kawanan lumba-lumba hidung botol (dan bila beruntung, paus bungkuk), snorkeling dan scuba diving bersama penyu di Julian Rocks pun juga populer di sini. Penyuka selancar dapat menuju The Pass yang terletak antara Main Beach dan Cape Byron Headland. Sedangkan bagi yang ingin belajar berselancar, tersedia kelas privat di Let’s Go Surfing. Tur naik kayak selama tiga jam ditawarkan antara lain oleh Cape Byron Kayaks seharga 69 dolar Australia. Bila ingin menjauh dari keramaian – meski pantai-pantai populernya, seperti Main Beach dan Clarkes Beach, terbilang sepi – berjalanlah ke Little Wategos Beach di bawah Cape Byron Lighthouse. Selain merupakan tempat terbaik untuk menyaksikan matahari terbit, pantai paling timur Australia yang terpencil ini juga cocok untuk berpiknik ataupun berjemur.

The Farm Byron Bay

Kunjungan ke The Farm Byron Bay yang menerapkan pertanian berkelanjutan yang bebas bahan kimia dan membantu menyuplai produk pertanian terbaik untuk gaya hidup sehat ini berarti melihat puluhan sapi Highland, Black Angus, dan Murray Grey, serta lebih dari 100 babi hitam. Tersedia tur keliling pertanian pukul 10:00 seharga 10 dolar per orang atau 25 dolar per keluarga (orangtua dan dua anak), atau menjelajahi properti secara independen kapan saja mulai pukul 07:00 hingga 16:00 dengan berbekal peta yang tersedia gratis di restoran. Selain itu, tersedia pula toko bunga, toko roti, studio yoga, dan berbagai workshop yang dapat diikuti anak-anak, seperti cara menggembala babi, menernakkan lebah, dan membuat kebun organik.

Berbelanja

Berbelanja di Byron Bay berpusat di pertokoan di sepanjang Jonson Street, Lawson Street, dan Fletcher Street yang menjual busana pantai, aksesori buatan tangan, hingga pernak-pernik untuk dekorasi rumah. Merek-merek yang direkomendasikan antara lain Spell Designs yang terinspirasi busana gipsi, Liberated Heart yang menawarkan gaun dan baju renang dengan teknik cetak digital, dan Arnhem Clothing yang menjual busana wanita dengan cetakan artistik dan potongan feminin. Sedangkan banyak yang menyebut Rowie (busana bohemia modern), ST. AGNI (busana, tas, dan sepatu berbahan kulit), dan Mister Zimi (busana bersiluet longgar dengan pola cerah) sebagai produk setempat yang patut dilirik.

WAKTU TERBAIK Byron Bay dalam keadaan terbaiknya pada Maret hingga Mei, serta September hingga November, ketika perairannya cukup hangat untuk melakukan berbagai aktivitas air. Di bulan-bulan ini jugalah langit sedang cerah dan udaranya yang sejuk membuat siapa pun betah berlama-lama berada di bawah matahari.

AKSES Ballina Byron Gateway Airport terletak 35 kilometer dari pusat kota Byron Bay. Dari Jakarta atau Denpasar, dapat terlebih dulu menuju Sydney atau Melbourne dengan Garuda Indonesia, lalu naik Virgin Australia ke Ballina Byron Gateway Airport.

TRANSPORTASI Transportasi umum di sini sayangnya terbatas, sehingga disarankan menyewa mobil. Namun, bila menyewa akomodasi di pusat kota, banyak tempat wisata yang dapat diakses dengan berjalan kaki atau menyewa sepeda dari hotel.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here