Ribuan pulau yang terbentang dari Sabang hingga Merauke membuat Indonesia sebagai surga bagi penyuka petualangan. Baik ke hutan belantara, mendaki bukit dan gunung, hingga menaklukkan puncak-puncak tertinggi dan menaiki ombak menantang atau menjelajahi bawah airnya yang indah, berikut beberapa yang layak dicicipi.
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Taman nasional yang terhampar di empat kabupaten ini, yaitu Pasuruan, Malang, Lumajang, dan Probolinggo, merupakan primadona pariwisata Jawa Timur. Bromo tak pernah sepi pengunjung dan bahkan semakin banyak acara menarik yang memanfaatkan keindahannya, seperti Jazz Gunung dan Bromo Marathon. Sementara Gunung Semeru semakin tenar sejak penayangan film “5 cm” yang laris di pasaran. Untuk mendaki Semeru harus mendapat izin dari kantor pengelola taman nasional di Malang. Bila menggunakan jasa operator, surat izin tersebut akan diuruskan operator yang bersangkutan. Pendakian Semeru dapat dimulai dari Ranu Pani, desa terakhir di kawasan taman nasional dan merupakan tempat untuk melengkapi perbekalan.
Gunung Rinjani
Dinamai demikian karena puncaknya dipercaya sebagai tempat bertahtanya ratu jin bernama Dewi Anjani, gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia ini merupakan salah satu favorit para pendaki karena keindahannya. Salah satu yang menyumbangkan keindahan Rinjani adalah Danau Segara Anak yang tak hanya menyediakan area berkemah namun juga aktivitas menarik di sela-sela pendakian, seperti berendam air panas di kolam air panas alami tak jauh dari danau, dan tentu saja, memancing di danau. Rinjani dapat didaki melalui Sembalun Lawang (1.156 meter) di timur dan Senaru (600 meter) di utara dengan saat terbaiknya April hingga Oktober. Bila ingin lebih santai, pilih jalur dari Sembalun dan mengakhirinya di Senaru.
Anak Krakatau
Kepulauan Krakatau yang terdiri Pulau Krakatau Besar (Rakata), Pulau Krakatau Kecil (Panjang), Pulau Sertung, dan Pulau Anak Krakatau merupakan kawasan suaka alam kebanggaan Lampung yang terbentuk akibat meletusnya Gunung Krakatau pada 1883. Pengunjung tak hanya dapat mendaki Anak Krakatau yang masih aktif, namun juga dapat menyelami perairannya yang jernih dan ditumbuhi terumbu karang. Tempat snorkeling terbaik salah satunya Lagoon Cabe di Pulau Rakata. Karena merupakan kawasan konservasi, untuk berkunjung ke sini harus mengantongi Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) yang diperoleh di Badan Konservasi Sumber Daya Alam Lampung.
Bali
Bali memiliki beberapa tempat trekking dan hiking, mulai dari Ubud dengan latar sungai dan perbukitan, Munduk yang menyimpan sejumlah air terjun tersembunyi di tengah hutan, Danau Tamblingan yang dikelilingi pura-pura bersejarah, hingga Gunung Agung yang dianggap sakral oleh masyarakat Hindu Bali. Ada dua jalur yang bisa dipilih, yakni jalur Pura Besakih dengan durasi sekitar lima hingga tujuh jam, atau jalur selatan yang melewati Pura Pasar Agung dengan durasi yang lebih pendek, yakni sekitar tiga hingga empat jam. Melalui hutan basah – yang sangat licin di musim hujan – jalur ini pun diwarnai dengan serakan batu-batu besar, dan lava beku hingga tiba di bibir kawah.
Kawah Ijen
Merupakan danau kawah terbesar di Jawa, Kawah Ijen yang berada di ketinggian 2.443 meter di atas permukaan laut ini terentang di tiga kabupaten, yakni Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi. Untuk menuju ke sini tersedia dua pilihan cara, yaitu menginap di Banyuwangi dan berangkat dini hari untuk trekking ke puncak, atau berkemah di lereng Gunung Ijen. Pada dini hari para operator biasanya menawarkan pilihan untuk melihat Blue Fire, sebuah fenomena penguapan belerang, di mana gas yang keluar dari tanah bila bertemu oksigen akan tampak seperti api biru. Setelah matahari terbit, api biru ini bakal memudar. Hal paling menarik dari perjalanan ke Ijen adalah pertemuan dengan para penambang belerang yang memanggul beban hingga 80 kilogram turun-naik gunung.
Kepulauan Komodo
Pulau Rinca lebih difavoritkan ketimbang Pulau Komodo bagi yang ingin trekking melihat komodo karena populasinya di pulau tak berpenghuni ini sekitar 2.000 ekor. Selain snorkeling dan scuba diving di salah satu perairan terindah di Indonesia, hiking di Pulau Padar yang terletak antara Rinca dan Komodo adalah kegiatan yang pantang dilewatkan karena pulau ini paling fotogenik di kawasan ini. Bentuknya memanjang dengan titik tertingginya di ujung utara, dari puncaknya akan terlihat dua laguna yang mengapit pulau yang punggungnya berbukit-bukit bak tubuh buaya ini. Dari puncak Pulau Kelor juga menawarkan pemandangan yang memukau, hanya saja hiking di sini cukup menantang walau jalurnya pendek, karena kemiringan bukit mencapai 45 derajat. Untuk menikmati pemandangan matahari terbenam, dari puncak Gili Lawa Darat adalah yang terbaik.
Arung Jeram Sungai Citarik
Sungai Citarik di Taman Nasional Gunung Halimun telah lama populer dengan wisata arung jeram. Tingkat kesulitan jeramnya pun berada pada kategori III dengan arus tidak terlalu deras, sehingga cocok bagi yang belum pernah mencicipi arung jeram sebelumnya. Terlebih sepanjang perjalanan, mata akan dimanjakan dengan pemandangan indah dan udara segar.
Arung Jeram Sungai Alas
Dengan tingkat kesulitan III hingga IV, sungai terpanjang di Aceh ini tak hanya memiliki arus yang deras, namun juga sejumlah belokan tajam yang memacu adrenalin. Bagi pemula, disarankan mengarungi Sungai Alas dari Muara Situlen di Kutacane hingga Gelombang, sementara bagi yang sudah berpengalaman, dapat menjajal rute dari Angusan. Pasang mata dan telinga sambil mendayung rakit, karena banyak hewan liar dapat ditemui sepanjang perjalanan.
Arung Jeram Sungai Elo
Terletak di Magelang, sungai ini menawarkan wisata arung jeram sejauh 12 kilometer dengan tingkat kesulitan II hingga III, sehingga cocok bagi pemula. Berdurasi sekitar 2,5 hingga tiga jam, di sambil berada di atas rakit, peserta dapat mengamati kehidupan masyarakat sekitar yang juga bergantung dari air Sungai Elo. Paling direkomendasikan melakukan rafting di sore hari, karena cahaya sore akan memberikan sentuhan yang unik pada pemandangan indah yang akan ditemui selama mengarungi sungai.
Gua-gua Gunung Kidul
Masyarakat di sekitar Gunung Kidul telah sadar wisata, sehingga mereka mengelola berbagai atraksi wisata di Gunungkidul dengan petualangan seru yang menantang. Di Gua Jomblang, misalnya, pengunjung mesti melawan takut untuk menuruni tebing setinggi 60 meter dengan single rope technique, sebelum memasuki gua sepanjang 300 meter. Bila datang di saat yang tepat, akan tampak sinar matahari menerobos masuk gua dari ketinggian 90 meter dan membentuk tiang cahaya yang dramatis. Aktivitas lainnya yang tak kalah seru di Gunungkidul adalah cave tubing di Gua Pindul yang memiliki aliran sungai bawah tanah dari Sungai Oyo. Karena perairannya tenang, aktivitas ini aman untuk dilakukan bersama keluarga.
Gua-gua di Pacitan
Pacitan berjuluk Kota Seribu Gua, dengan salah satu guanya yang terkenal adalah Gua Gong yang konon tercantik se-Asia Tenggara. Berhiaskan stalaktit dan stalagmit dengan diterangi lampu warna-warni, interior gua ini juga dilengkapi jalur berjalan dengan tangga dan pengaman. Gua lain yang patut dikunjungi adalah Gua Tabuhan yang bila stalaktitnya dipukul, bakal terdengar suara mirip gamelan; Gua Kalak yang dikenal sebagai tempat semedi dan melakukan ritual tertentu; Gua Song Terus yang diyakini sebagai bekas hunian manusia purba; serta Luweng Ombo yang merupakan gua vertikal terbesar dan terdalam di Jawa.
Karst Maros
Memiliki luas terbesar kedua di dunia setelah hamparan karst yang ada di Guangzhou, Tiongkok Selatan, hamparan karst di Maros juga mempunyai instalasi gua yang terpanjang dan terdalam di muka bumi dengan total terdapat 268 gua di wilayah ini. Di beberapa gua tersebut terdapat lukisan-lukisan purba yang diduga oleh para arkeologi berasal dari antara tahun 3.000 hingga 8.000 SM. Tengah direkomendasikan untuk dinobatkan sebagai situs warisan alam kelas dunia oleh UNESCO, kemegahan menara-menara batu di Maros dapat dipertimbangkan untuk dikunjungi, salah satunya di Leang-leang.