Tempat-tempat Baru di Singapura

Selalu ada yang baru di Singapura, baik tempat baru maupun atraksi baru di tempat-tempat wisata yang telah populer. Banyak yang mengatakan Singapura habis dijelajahi dalam waktu dua hari dalam setiap kunjungan. Namun, dalam kunjungan berikutnya pasti ada hal yang terlewatkan di kunjungan terakhir. Coba saja kapan terakhir kali Anda ke tempattempat berikut?

Jalan Orchard
Hampir tidak mungkin tidak menjejakkan kaki di jalanan penuh pusat perbelanjaan ini bila berkunjung ke Singapura. Namun bila berencana ke sini pada akhir Maret hingga awal Mei, bersiaplah untuk menikmati pesona Jalan Orchard dengan cara yang unik, yaitu ketika digelar Fashion Steps Out @ Orchard yang merupakan peragaan busana terbesar di Singapura. Diselenggarakan pada 25 Maret hingga 8 Mei 2017, para model akan berjalan di catwalk sepanjang 2,2 kilometer yang dibangun di sepanjang Orchard Road. Sejak debutnya pada 2010, agenda tahunan ini senantiasa masuk ke daftar wajib dikunjungi setiap penggemar mode, terutama mereka yang ingin terdepan mengetahui tren musim semi dan musim panas dari merek lokal hingga internasional. Selama gelaran Fashion Steps Out @ Orchard, gerai busana serta aksesori di sekitar lokasi pun menawarkan berbagai promosi dan potongan harga, termasuk menjual busana yang baru saja diperagakan oleh model, sehingga penonton dapat langsung memiliki aneka koleksi terbaru.

CHIJMES


Dilafalkan “caims” oleh masyarakat Singapura, hasil rancangan G.D. Coleman yang juga merancang Armenian Church of Saint Gregory the Illuminator dan Parliament House ini awalnya dibangun sebagai rumah salah satu petinggi kolonial Inggris bernama H.C. Caldwell. Namun setelah ditambahkan kapel bergaya gotik, pada 1854 rumah ini dimanfaatkan sebagai biara dan kemudian sekolah Katolik khusus anak perempuan. Kini, CHIJMES yang telah ditetapkan sebagai monumen nasional merupakan bangunan multifungsi yang dapat dinikmati masyarakat, yaitu bekas rumah H.C Caldwell dimanfaatkan sebagai galeri dan di sekitar kompleks yang memiliki taman asri ini dilengkapi 12 restoran, tujuh bar, dan tiga kafe. CHIJMES juga rutin menggelar yoga, festival seni, program Picnic on the Lawn setiap Oktoberfest, selain kerap dijadikan lokasi pemotretan pranikah dan berbagai produksi film.

River Safari


Koleksi teranyar dari Wildlife Reserves Singapore ini terbagi sesuai zona yang menyerupai habitat sungai terkenal dari seluruh dunia beserta hewan endemik yang menghuninya, seperti Sungai Mississippi dengan alligator snapping turtles dan Mississippi paddlefish, Sungai Mekong yang dihuni oleh ikan lele raksasa yang hampir punah. Zona-zona, seperti Amazon, Nil, Gangga, Congo, dan Yangtze, pun menarik untuk dijelajahi. Meski sebagian besar wilayahnya terdiri perairan dan cara terbaik menjelajahinya adalah dengan River Safari Cruise, tempat ini tetap dapat dieksplorasi dengan berjalan kaki. Terletak di antara Singapore Zoo dan Night Safari, selain hewan air, sempatkan juga mengunjungi panda bernama Kai Kai dan Jia Jia yang hidup bebas dalam sebuah dome. (Buka setiap hari pukul 09:00 – 18:00 dengan tiket dewasa 25 dolar dan anak-anak 16 dolar, belum termasuk biaya tambahan untuk River Safari Cruise)

Henderson Waves


Merupakan bagian dari Southern Ridges, walking trail sejauh 10 kilometer yang mengular melewati medan dan situs menarik yang beragam, jembatan kayu yang bentuknya meniru gelombang ini panjangnya 274 meter dengan lapisan warna emas di bagian luar. Membentang 36 meter di atas permukaan Henderson Road, Henderson Waves menghubungkan Taman Mount Faber dengan Taman Telok Blangah yang dikelilingi kawasan hijau, sehingga menyenangkan untuk dijelajahi. Terbuka gratis untuk umum dari pukul 07:00 hingga 02:00, pukul 17:00 hingga 19:00 adalah waktu terbaiknya karena jembatan dihiasi lampu-lampu LED, selain dari sini tersaji pemandangan lampu-lampu kota yang gemerlap dan menawarkan salah satu tempat terbaik untuk menikmati matahari terbenam. Jembatan ini juga konon tempat untuk mengamati burung-burung yang bermigrasi, berhubung berada di tempat yang tinggi.

Gillman Barracks
Gillman Barracks adalah bekas barak tentara yang dibangun pada 1936 dan sejak September 2012 dialihfungsikan menjadi kompleks galeri seni bertaraf internasional. Tersembunyi dari keriuhan pusat kota, barak yang mengadaptasi arsitektur zaman kolonial ini dikelilingi taman tropisnya yang indah, sehingga menjadikannya lokasi yang sempurna untuk memamerkan berbagai karya seni kontemporer. Buka setiap Selasa hingga Minggu mulai pukul 11:00 hingga 19:00, dua minggu sekali setiap Jumat, Gillman Barracks menghadirkan Art After Dark atau pameran yang dapat dinikmati mulai matahari tenggelam dengan tema yang berbeda-beda, dari sastra, desain, hingga musik. Dalam kompleks galeri seni ini juga tersedia berbagai kafe dan restoran elegan, seperti The Naked Finn yang menyajikan aneka hidangan seafood dan Red Baron yang terkenal karena memproduksi bir sendiri dalam jumlah terbatas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here