Isi Waktu Luang dengan Nonton Teater, Film, dan Dokumenter secara Daring

Di saat sebagian orang sudah mulai melakukan perjalanan, beberapa masih nyaman di rumah saja menghindari keramaian. Bagi mereka yang belum mau ke mana-mana, bulan depan ada sejumlah hiburan virtual yang dapat dinikmati untuk mengisi waktu luang.

  • Cinta Semesta – Teater Koma

Pandemi mendorong Teater Koma melakukan #DigitalisasiKoma, yang diinisiasi untuk tetap produktif melalui berbagai program, seperti #NontonTeaterKomaDiRumah, yaitu menyaksikan rekaman produksi yang pernah dilakukan sebelumnya. Beberapa waktu lalu Teater Koma sempat menayangkan pementasan Opera Kecoa, Opera Ikan Asin, dan Opera Ular Putih.

Desember ini, kelompok teater yang didirikan pada 1 Maret 1977 akan menampilkan pentas akhir tahun, Cinta Semesta, yang merupakan produksi terbaru yang disutradarai Idries Pulungan dengan naskah karya N. Riantiarno. Kisah berawal di Observatorium Bosscha Lembang, di mana dua ilmuwan bernama Arjuna dan Chan Lan Nio siap menyambut tamu istimewa, Sri Ratu Saspikaraturnakasih yang didampingi penasehat dan pengawal pribadinya, Ababakababa dari Planet Pispakanakasssuah.

Foto: Instagram @teaterkoma

Keduanya datang membawa pesan mengenai wanita yang dicintai Arjuna. Namun, apakah hanya itu tujuan Sri Ratu datang ke bumi? Kisah Cinta Semesta dapat disaksikan pada 12 Desember pukul 13:00 dan 19:30 WIB, serta 13 Desember pukul 19:30 WIB melalui siaran langsung di Loket Live dan GoPlay.

Berdurasi 99 menit, kamu dapat membeli tiket Early Bird Rp50.000 (periode pembelian dari 27 November pukul 12:00 WIB hingga 8 Desember pukul 11:59 WIB) melalui laman resmi Teater Koma atau GoTix. Pembelian tiket setelah 8 Desember pukul 12:00 WIB akan dikenakan harga normal Rp75.000.

  • Festival Film Dokumenter (FFD) 2020

Forum Film Dokumenter merupakan organisasi nirlaba yang memfokuskan kegiatan pada pengembangan dokumenter sebagai medium ekspresi dan ekosistem pengetahuan. Salah satunya dengan mempromosikan dokumenter bagi masyarakat luas melalui Festival Film Dokumenter (FFD).

Pertama kali digelar pada 2002, FFD merupakan festival film dokumenter pertama di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Tahun ini, FFD 2020 menghadirkan enam program yang mengangkat isu-isu sosial, yaitu Kompetisi, Perspektif, Retrospektif, Lanskap, Lokakarya Kritik Film, dan Doctalk & Public Lecture.

FFD 2020 berlangsung dari 25 November hingga 14 Desember, yang menyajikan 40 film dalam 32 slot pemutaran visual. Ada dua jenis slot pemutaran virtual, yaitu slot tunggal (berisi satu film dalam satu sesi pemutaran) dan slot kompilasi (berisi lebih dari satu film dalam satu sesi pemutaran).

Foto: Dok. Festival Film Dokumenter 2020

Untuk menonton, kamu dapat membuka laman resmi FFD, kemudian klik “Lihat Program Festival” di beranda. Pilih satu dari empat program pemutaran yang tersedia (Kompetisi, Perspektif, Retrospektif, Lanskap). Ada catatan kuratorial untuk membantu penonton memahami program dan film yang ingin ditonton.

Setelah itu, pilih judul film, klik “Tonton Sekarang” untuk masuk ke ruang putar daring. Lanjutkan dengan klik “Unlock for Free” untuk mendapatkan akses menonton. Film yang sudah di-unlock hanya tersedia selama 24 jam.

Selanjutnya, akan diarahkan membuat akun untuk menonton (memasukkan surel atau login via Facebook). Setelah pendaftaran selesai, kamu dapat mengklik “Watch Now” untuk menonton. Untuk jadwal film dan informasi selengkapnya, dapat mengunjungi laman resmi FFD 2020.

  • Japanese Film Festival (JJF) Plus Online

Sejak 2016, pecinta film di Indonesia berkesempatan mengenal budaya Jepang melalui film-film pilihan di Japanese Film Festival (JJF) yang diinisiasi The Japan Foundation. Empat tahun berselang, festival budaya ini makin berkembang dan sudah ditonton lebih dari 170.000 penonton dari puluhan negara.

Tahun ini, The Japan Foundation menggelar JJF Plus Online yang ditayangkan secara virtual dari 4 hingga 13 Desember. Total 20 negara turut berpartisipasi di festival tahun ini, antara lain Myanmar, Filipina, Thailand, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Meksiko, Mesir, Jerman, Spanyol, dan masih banyak lagi.

Foto: Instagram @indonesiajjf

Seluruh pemutaran film dan acara pendamping dalam JJF Plus Online tidak dikenakan biaya. Penonton wajib melakukan registrasi di laman JFF Plus – Watch dan minimal berusia 18 tahun. Untuk menonton film, kamu dapat mengaksesnya melalui PC dengan Windows 7+, Mac berbasis Intel dengan OSX 10.12+, tablet Android, ponsel dengan Chrome, iPhone/iPad dengan Safari yang didukung koneksi Internet yang stabil.

Film tersedia hanya tersedia 24 jam sejak waktu perilisan, sedangkan acara pendamping akan dilakukan melalui Zoom Meeting dengan registrasi sebelumnya dan pembatasan kuota peserta. Panitia JJF Plus Online melarang segala bentuk pengambilan gambar maupun merekam cuplikan film.

The Japan Foundation berhak menindaklanjuti jika terbukti melakukan pelanggaran. Untuk jadwal film dan informasi selengkapnya, dapat mengunjungi laman resmi JJF Plus Onlline.

Teks: Priscilla Picauly | Editor: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here