Belum Punya Acara Akhir Pekan? Yuk, Kunjungi Pameran “Pulih” di Pasar Seni Ancol

Foto: Instagram @pasarseni_ancol

Bagi warga Jakarta yang belum punya agenda di akhir pekan, coba kunjungi Pasar Seni Ancol. Pusat kesenian di Jakarta Utara ini tengah menggelar pameran seni bertajuk “Pulih” yang berlangsung hingga Minggu, 29 November 2020.

Merupakan hasil kerja sama dengan Yayasan Cita Prasanna, pameran seni yang mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini hadir sebagai bagian dari kampanye #PemulihanBersama yang bertujuan untuk memotivasi dan menginspirasi masyarakat selama masa pandemi Covid-19.

Foto: Instagram @mellajaarsma

“Dengan melihat kondisi pandemi dan situasi pembatasan sosial yang sudah cukup lama ini, memang menciptakan banyak kesedihan dan keprihatinan. Saya berdiskusi dan berkolaborasi dengan Mia Maria sebagai kurator pameran, dan kami melihat pentingnya mengadakan suatu kegiatan sebagai semangat pemulihan,” kata Sinta Roosdiono, Ketua Yayasan Cita Prasanna, dalam konferensi pers virtual, Rabu (11/11/2020).

“Pameran Pulih adalah pameran pertama kami sejak kami memulai projek revitalisasi Pasar Seni Ancol di tahun 2019. Meski revitalisasi mesti terhenti karena pandemi, kami telah merenovasi galeri di Pasar Seni Ancol agar layak untuk menggelar pameran dengan standar yang baik,” tutur Mia Maria, General Manager Pasar Seni Ancol sekaligus kurator pameran.

Mia Maria juga menambahkan bahwa gelaran pameran ini akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dan pengunjung diharapkan dapat mematuhi peraturan yang berlaku.

Foto: Instagram @labtanya

Total ada 10 seniman Indonesia yang turut berpartisipasi dalam pameran ini, yakni sebagai berikut.

  • Perupa Arahmaiani yang kerap menggunakan seni rupa sebagai media kritik terhadap isu sosial, agama, dan budaya;
  • sutradara film pendek dan dokumenter Chairun Nissa yang karyanya pernah tayang di beberapa festival internasional;
  • arsitek Eko Prawoto yang ciri rancangannya berfokus pada aliran desain ekologis;
  • seniman doodle Hana Madness yang menampilkan karya interaktif “The Emotion Wheel”;
  • komunitas arsitektur Lab Tanya yang memamerkan karya bertajuk “Urusan Dapur(?)” untuk memaknai dan mengkonstruksi ulang peran dan fungsi dapur dalam keseharian komunitas warga urban;
  • seniman pertunjukan Melati Suryodarmo yang akan menampilkan karya “PILGRIM” lewat video dokumenter;
  • seniman kelahiran Belanda Mella Jaarsma sekaligus pendiri Rumah Seni Cemeti yang menampilkan hasil karya dari media buah kelapa;
  • seniman asal Bandung Tisna Sanjaya yang sejumlah karyanya sering dipajang di pameran dalam maupun luar negeri;
  • Galih Naga Seno dari Amerta Sound yang mengeksplorasi alat musik tradisional sebagai metode pemulihan lewat suara; serta
  • Reda Gaudiamo, penyanyi bersuara emas yang melantunkan lagu-lagu yang berawal dari puisi yang indah.
Foto: Instagram @hanamadness

Pameran ini terbuka untuk publik dengan jam berkunjung mulai pukul 10:00 hingga 17:00. Tiket masuk galeri ini gratis, jadi kamu cukup membayar tiket masuk Ancol seharga Rp25.000 per orang, belum termasuk tiket kendaraan Rp15.000 untuk motor dan Rp25.000 untuk mobil. Tiket bisa dibeli melalui ancol.com. Selama berkunjung, pastikan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku ya, termasuk wajib mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here