Edelweis, Bunga Abadi yang Tak Boleh Dipetik

Baru-baru ini, viral video pejalan wanita yang memetik bunga edelweis di jalur pendakian Gunung Lawu, padahal sudah diingatkan sesama pejalan yang merekam aksi tidak bertanggung jawab tersebut. Masih banyak yang tidak tahu bahwa bunga edelweis yang ditemukan 200 tahun lalu di Indonesia, merupakan tanaman langka yang dilarang untuk dipetik.

Sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, disebutkan bahwa edelweis dilindungi dan jenisnya adalah Anaphalis javanica. Seseorang yang memetik bunga Edelweis melanggar UU Nomor 41 Tahun 1999, dengan ancaman penjara paling lama satu tahun dan denda maksimal Rp50 juta.

Namun, perihal sanksi yang dikenakan pada pelanggar tergantung kebijakan pengelola wisata gunung. Seperti kasus pemetikan bunga edelweis di Gunung Lawu, pelaku dilarang memasuki semua jalur pendakian Gunung Lawu dan hukuman fisik push up 100 kali. Tiga tahun sebelumnya, lima pendaki yang mencabut bunga edelweis di Gunung Rinjani dikenai larangan mendaki di pintu masuk pendakian, baik di Desa Sembalun maupun Senaru.

Edelweis yang Istimewa

Banyak yang tidak mengenal edelweis adalah bunga langka yang tak boleh dipetik. Penting untuk mengetahui keistimewaan bunga ini sebelum menemukannya secara langsung saat mendaki. Edelweis dilarang untuk dipetik karena tumbuh di kawasan konservasi dan sesuai undang-undang yang berlaku, segala tumbuhan dan hewan yang berada di kawasan konservasi dilindungi.

Di Indonesia sendiri, edelweis ditemukan pertama kali oleh naturalis Jerman, Georg Carl Reinwardt pada 1819, saat dirinya menjelajah Gunung Gede. Bunga ini kerap disebut bunga abadi karena memiliki waktu mekar yang dapat mencapai 10 tahun. Edelweis memiliki hormon etilen yang mencegah rontoknya kelopak bunga dalam waktu lama, sanggup tumbuh dan bertahan hidup di daerah yang tandus sekalipun, dengan membentuk mikoriza yang memperluas kawasan yang dijangkaunya dengan akar-akarnya saat mencari zat hara.

Ada beberapa lokasi di Indonesia yang bisa dikunjungi jika ingin melihat langsung edelweis yang tumbuh liar, yaitu di Gunung Rinjani (Plawangan Sembalun), Gunung Lawu (menjelang puncak Hargo Dumilah), Gunung Papandayan (Tegal Alun), Semeru, Merbabu, Sindoro, dan Gede Pangrango.

Untuk melihat bunga abadi ini bermekaran, pilihlah waktu kunjung sekitar April hingga Agustus, karena di periode ini edelweis mekar dengan cantiknya. Jika ingin membawa pulang bunga edelweis, di Gunung Bromo terdapat tempat budi daya yang berlokasi di Desa Wisata Edelweis, Desa Wonokitri, yang dikelola kelompok petani Hulun Hyang secara legal.

Teks: Priscilla Picauly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here