Kembali ke Masa Lalu dengan Mengunjungi Kota Air Kuno Dekat Shanghai (Bagian 1)

Dijuluki Oriental Paris, Shanghai menawarkan banyak pesona untuk ditelusuri. Namun, jika sudah berada di kota modern nan gemerlap ini, sisihkan satu hari untuk mengunjungi salah satu kota air kuno yang dapat diakses dengan berkendara selama beberapa jam. Jajaran kanal dengan jembatan batu melengkung, pemandangan bangunan lawas dan kehidupan warga lokal yang berlalu santai, merupakan pelarian sempurna dari Shanghai yang modern.

Inilah kota-kota air kuno dekat Shanghai yang wajib dikunjungi.

  • Nanxun Water Town

Merupakan salah satu kota air yang jarang dikunjungi wisawan, berbeda dengan Zhouzhuang, Tongli, dan Wuzhen, Nanxun terlihat lebih autentik dibanding yang lain. Kental dengan perpaduan kultur Eropa dan Tiongkok, Nanxun cantik dengan pemandangan jajaran kanal, bangunan kuno, dan jalan setapak yang sempit. Menyusuri Nanxun seperti ditarik ke masa lalu, di mana kota ini didominasi panorama warga lokal melakukan aktivitas harian, seperti menyeruput teh, bermain kartu di tepi kanal, atau duduk di depan rumah sambil berbincang.

Dengan catatan sejarah lebih dari 1.400 tahun, Nanxun meraih kejayaan pada masa Dinasti Southern Song (1127-1279) melalui industri suteranya dan Dinasti Ming (1368-1644) saat menjadi pusat perdagangan. Saat berada di kota Nanxun, kunjungi Little Lotus Garden, taman pribadi milik Liu Yong, salah satu orang terkaya di Nanxun pada masanya atau menyambangi Baijianlou, kompleks tempat tinggal yang terdiri 100 rumah, membentang sepanjang kanal dan diperkirakan berusia 400 tahun.

  • Zhouzhuang Water Town

Berbeda dengan Nanxun yang minim turis, Zhouzhuang merupakan kota air paling populer dan komersial di Tiongkok, yang biasa dikunjungi pelancong sebagai side trip saat berada di Shanghai. Dapat dicapai dengan berkendara sekitar 90 menit, warga kota Zhouzhuang membangun rumah mereka di sebelah kanal atau danau.

Seperti kota-kota air kuno lainnya, Zhouzhuang berlimpah dengan kanal-kanal yang dihubungkan jembatan batu, di mana sebagian besar jembatan sudah berusia ratusan tahun. 14 di antaranya dibangun era kekaisaran, seperti Twin Bridges yang terdiri Jembatan Shide dan Yong’an, yang dibangun pada 1573 dan 1619; Jembatan Fu’an yang dibangun saat Dinasti Yuan berkuasa, yang terlihat menarik dengan menara empat sudutnya; dan Jembatan Zhenfeng yang berada di muara Sungai Zhongshi dan masih terpelihara baik hingga saat ini.

  • Tongli Water Town

Kota air di Delta Sungai Yangtze ini dapat dicapai dari Suzhou sekitar 30 menit berkendara. Disebut juga Oriental Venice, Tongli dihubungkan dengan 15 kanal yang membagi kotanya menjadi tujuh pulau kecil. Untuk mengitari pulau-pulau ini, pengunjung dapat melintasi 40 jembatan yang tersedia. Tongli dibuka secara umum sejak 1986 dan dikagumi berkat peninggalan arsitektur dan budaya dari Dinasti Ming (1368-1644) dan Dinasti Qing (1644-1911).

Pastikan untuk mengunjungi Tuisi Garden yang didesain Yuan Long dan dibangun dari 1885 hingga 1887. Didesain elegan sesuai gaya yang populer di periode Dinasti Qing saat itu, Tuisi Garden juga termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO yang ditetapkan pada 2001. Sisihkan waktu untuk mengagumi Jiayin Hall di Loujia Lane Zhuxing Street, yang dibangun pada 1911 hingga 1949 atau mengunjungi Chongben Hall di sisi utara Jembatan Changging untuk melihat berbagai kerajinan tangan yang diukir indah.

  • Wuzhen Water Town

Satu jam dari Hangzhou atau dua jam berkendara dari Shanghai, wisatawan akan tiba di kota air kuno dengan sejarah lebih dari 1.000 tahun, yang dikelilingi jalur kanal strategis, Beijing-Hangzhou Grand Canal. Wuzhen termasuk salah satu dari enam kota air kuno yang terkenal di sisi selatan Sungai Yangtze. Datangi Wuzhen saat musim semi dengan cuaca yang tidak begitu panas atau saat musim gugur yang biasanya sejuk serta berlangit cerah.

Salah satu kawasan populer di Wuzhen adalah East Area yang dipenuhi toko suvenir, restoran, museum, ruang pameran, dan atraksi lainnya. Biasanya, para pejalan akan menghabiskan waktu dengan menyaksikan pertunjukan wayang, menonton Opera Huagua, atau melihat aksi seni bela diri. Sedangkan di West Area, suasana terasa lebih tenang dengan pemandangan bangunan-bangunan khas kota kuno dan pagoda besar yang berada di ujung Beijing Hangzhou Grand Canal.

Teks: Priscilla Picauly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here