Qatar Airways akan meningkatkan layanan operasional hingga ke 80 tujuan pada akhir Juni, sejalan dengan relaksasi pembatasan perjalanan di seluruh dunia. Saat ini, maskapai yang berbasis di Doha ini terbang ke lebih dari 30 tujuan dan akan meningkatkan layanannya secara bertahap.
Fokus utama penambahan layanan operasional berpusat pada koneksi Doha dengan lokasi hub penting, yang meliputi London, Chicago, Dallas, dan Hong Kong, termasuk membuka kembali penerbangan ke banyak tujuan bisnis dan liburan utama, seperti Madrid dan Mumbai. Namun untuk beberapa rute ke Inggris tidak akan dilanjutkan sampai musim dingin, termasuk ke Gatwick, Birmingham, dan Cardiff.
Jadwal pasti belum dirilis, tetapi Qatar Airways mengatakan akan mengoperasikan 23 tujuan di Eropa, empat di Amerika, 20 di Timur Tengah dan Afrika, dan 33 di Asia-Pasifik. Berikut daftar rute yang akan dibuka kembali.
- Afrika: Addis Ababa, Cape Town, Johannesburg, Lagos, Nairobi, Tunisia.
- Amerika: Chicago, Dallas, Sao Paulo, Montreal.
- Asia Pasifik: Guangzhou, Hong Kong, Seoul, Tokyo Narita, Beijing, Shanghai, Bangkok, Jakarta, Kuala Lumpur, Manila, Singapura, Ahmedabad, Amritsar, Bangalore, Mumbai, Calicut, Kolkata, Kolombo, Kochi, Dhaka, New Delhi, Goa, Hyderabad, Kathmandu, Chennai, Maldives, Trivandrum, Islamabad, Karachi, Lahore, Melbourne, Perth, Sydney.
- Eropa: Athena, Budapest, Moskow, Istanbul, Amsterdam, Stockholm, Barcelona, Brussel, Paris, Kopenhagen, Dublin, Edinburgh, Roma, Frankfurt, London, Madrid, Manchester, Munich, Milan, Oslo, Berlin, Wina, Zurich.
- Timur Tengah: Amman, Beirut, Baghdad, Basra, Erbil, Teheran, Sulaymaniyah, Kuwait, Muskat, Mashad, Najaf, Sohar, Salalah, Shiraz.
Qatar Airways menjadi satu-satunya maskapai penerbangan yang beroperasi secara global dalam beberapa bulan terakhir dan dalam posisi unik untuk memonitori secara ketat arus penumpang global dan tren pemesanan untuk kembali membangun rasa percaya diri saat meningkatkan kembali rute penerbangan secara bertahap.
CEO Qatar Airways, Akbar Al Baker mengatakan, “Sepanjang krisis ini, penumpang menjadi pusat fokus kami. Maskapai penerbangan kami telah menerapkan praktik kebersihan dan kebijakan komersial terkemuka di industri, yang memungkinkan penumpang memesan dan melakukan perjalanan dengan percaya diri. Kami telah memelihara jaringan yang fleksibel dan gesit untuk membantu membawa lebih dari satu juta orang pulang melalui basis kami di Doha dan untuk mengangkut lebih dari 100.000 ton pasokan medis dan bantuan penting ke tempat yang dibutuhkan.”
Teks: Priscilla Picauly