Festival Wayang Internasional 2020 Akan Digelar di Bali

Perserikatan wayang internasional Union Internationale de la Marrionnette (UNIMA) menunjuk Bali sebagai tuan rumah Kongres dan Festival Wayang Internasional 2020. Rangkaian festival ini akan berlangsung pada 13-19 April di sejumlah lokasi wisata di Gianyar, Denpasar, dan Tabanan. Ada kurang lebih 100 negara yang akan mengirimkan perwakilannya untuk menghadiri festival ini.

Festival ini menjadi kesempatan yang bagus untuk memperkenalkan kekayaan seni wayang Indonesia kepada dunia. Selain menyuguhkan penampilan wayang Cenk Blonk yang terkenal di Bali, ada juga wayang kulit dari Jawa Tengah dan wayang golek khas Jawa Barat yang turut dibawakan dalam festival ini. Beberapa adegan dalam cerita wayang akan dibawakan oleh dalang-dalang muda sebagai bentuk usaha pelestarian kesenian wayang. Selain dari Indonesia, akan ada pula penampilan dari negara-negara lain yang memiliki kesenian sejenis wayang.

Acara pembuka Festival Wayang Internasional 2020 ini akan diadakan di Lapangan Astina, Gianyar, dengan penampilan wayang Cenk Blonk khas Bali yang dinarasikan oleh I Made Sidia dari Sanggar Paripurna. Tak hanya wayang, acara pembuka ini juga akan dilengkapi dengan pertunjukan tari khas Bali, seperti tari barong, tari oleg tamulilingan, tari baris, tari manuk rawa, dan tari kecak. Selama festival berlangsung juga akan diadakan pertunjukan seni jalanan dan parade kebudayaan yang menampilkan tarian tradisional Bali.

Sebagai tuan rumah Festival Wayang Internasional 2020, Bali juga berkesempatan untuk mempromosikan pariwisatanya di tengah merebaknya isu virus corona atau COVID-19. Dalam acara ini, para perwakilan negara anggota UNIMA akan diajak berkunjung ke beberapa destinasi wisata di Bali, seperti Pasar Ubud, Goa Gajah, dan Rumah Topeng Wayang. Pertunjukan wayang dan kesenian lainnya juga akan diadakan di tempat-tempat wisata populer, mulai dari Tanah Lot, Garuda Wisnu Kencana, hingga Pura Uluwatu. Pengenalan tempat-tempat wisata ini diiharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali.

Sementara itu, kongres UNIMA akan dilaksanakan di Sanur, Denpasar. Kongres ini diharapkan akan menghasilkan Bali Declarations sebagai landasan untuk menjadikan kesenian wayang sebagai bagian dari resolusi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Wayang sendiri telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai Mahakarya Warisan Budaya Tak Benda Dunia pada 7 November 2003 yang kemudian disertifikasi pada 4 November 2008 di Paris.

Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here