Cepat Saji, Dipicu Industri

Istilah fast food makin terkenal, seiring dengan dimasukkannya istilah tersebut ke kamus populer Merriam-Webster pada 1951. Sebelumnya restoran yang menjual makanan siap saji disebut quick service restaurant.

Meski restoran siap saji merupakan representasi teknologi modern, konsep makanan yang siap dibawa dapat ditemukan dalam sejarah berbagai kebudayaan. Kota-kota Romawi kuno memiliki stand roti dan minyak zaitun, sedangkan di kebudaya Asia Timur memiliki toko-toko mi. Roti pipih dan falafel banyak dijual di toko-toko seperti ini di Timur Tengah. Makanan siap saji yang populer di India, antara lain vada pav, papri chaat, bhelpuri, panipuri, dan dahi vada.

Praktis untuk Pekerja

Awal perkembangan gerai fast food dimulai pada abad 19, yaitu ketika Amerika Serikat memasuki era industri yang menyebabkan banyak pekerja hanya mempunyai jam istirahat yang pendek karena harus bekerja dengan jam kerja yang panjang. Alasan itulah yang mendorong para pekerja lebih memilih makanan cepat saji yang menawarkan ayam goreng, nugget, burger, sosis, dan bakso. Karena merupakan produk olahan agar dapat cepat disajikan, makanan ini tidaklah menyehatkan karena kandungan nutrisinya sudah hilang, selain mengandung bahan kimia, sehingga kemudian hidangan cepat saji dijuluki sebagai makanan sampah atau junk food.

Junk food mengandung kalori tinggi terutama berbahaya bagi penderita diabetes. Karena mengandung lemak trans yang tidak dapat diserap tubuh, jika dikonsumsi berlebih dapat menyebabkan penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah dan dapat timbul serangan jantung koroner, stroke, atau penyakit kardiovaskular lainnya.

Minuman bersoda atau coke merupakan salah satu teman kala menyantap junk food, satu kaleng minuman bersoda mengandung sembilan sendok teh gula. Padahal, kebutuhan gula dalam tubuh tidak boleh lebih dari empat gram atau satu sendok teh sehari. Selain gula, minuman bersoda juga mengandung kafein dan zat-zat adiktif lainnya. Oleh karena itu, usahakan jangan terlalu sering makan fast food, jika perlu maksimal satu bulan sekali saja. Itupun sebaiknya ketahui dulu kandungan nutrisinya, yang dapat diketahui dari  situs produsen fast food. Jangan hanya menyantap burger, kentang goreng, atau ayam goreng akan tetapi santap juga paket salad yang di sediakan di restoran fast food. Hindari memesan minuman dengan kandungan gula tinggi seperti coke, atau minuman bersoda lainnya. Ganti pesanan minuman dengan air mineral atau jus buah.

Food Truck

Tren food truck bermula di Texas pada akhir 1800-an ketika peternak dari negara bagian ini berniat menjual ternaknya ke berbagai belahan Amerika Serikat lainnya. Karena perjalanan dapat memakan waktu berbulan-bulan, seorang peternak bernama Charles Goodnight memodifikasi truknya dengan menambahkan rak untuk menyimpan persediaan makanan berikut peralatan memasak. Sedangkan food truck seperti yang dikenal sekarang, yaitu yang menyajikan makanan cepat saji, pertama kali diperkenalkan di Providence, Rhode Island. Seorang penjaja makanan bernama Walter Scott pada 1872 menjual sandwich, pai, dan kopi dengan memodikasi wagonnya dan  memarkirnya di depan kantor berita sehingga pelanggannya ketika itu adalah para wartawan yang selalu sibuk dan tidak memiliki banyak waktu untuk mengisi perut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here