Mitos Salah Memerangi “Jet Lag”

Tubuh manusia tidak dirancang untuk perjalanan jauh dalam kecepatan tinggi sehingga kemudian timbul istilah jet lag atau dalam bahasa ilmiahnya, circadian rhythm disorder. Circadian rhythm sendiri adalah proses biologis dalam tubuh manusia selama 24 jam, yang bila kondisi selama 24 jam itu berubah, maka tubuh pun ikut mengalami perubahan. Jet lag baru akan terjadi jika terbang setidaknya melewati dua zona waktu. Berikut delapan mitos salah tentang jet lag dan cara yang benar untuk mengatasinya.

Banyak Tidur di Pesawat

Hal ini tergantung destinasi. Jika akan sampai pada siang hari di tempat tujuan, berusahalah untuk tetap terjaga. Para ahli menyarankan untuk mempersiapkan diri sejak beberapa hari sebelum berangkat sudah mengikuti ritme di tempat tujuan supaya tubuh tidak kaget. Misalnya jika akan terbang ke timur yang zona waktunya lebih cepat, beberapa hari sebelum berangkat, majukan jam tidur dan sebaliknya, jika terbang ke barat yang zona waktunya lebih lambat, tunda waktu tidur.

Kursi Bukan Masalah

Bagi yang dapat membeli tiket kelas Bisnis, terbang dalam waktu lama tidak masalah karena kursi dapat senyaman ranjang. Namun bagi yang hanya mampu membeli tiket kelas Ekonomi, pandai-pandailah memilih kursi. Beberapa maskapai menawarkan kelas Ekonomi Premium yang harganya memang lebih mahal, namun menyediakan ruang kaki lebih lega. Jika tidak sering ke toilet, pilihlah kursi di dekat jendela supaya dapat menyandarkan bantal di jendela untuk menopang kepala dan tidak terganggu dengan orang yang lalu-lalang. Hindari juga duduk di dekat toilet atau pantry, selain di bagian belakang pesawat biasanya kursi tidak dapat diatur. Buka www.seatguru.com untuk mengetahui konfigurasi tempat duduk di berbagai jenis pesawat dari berbagai maskapai.

Alkohol Buat Mudah Tidur

Walau alkohol memang membuat tubuh rileks sehingga mudah tertidur, namun kualitas tidur sebenarnya tidak nyenyak dan membuat tubuh lelah sesampainya di tujuan. Di ketinggian, alkohol membuat tubuh dehidrasi. Tubuh yang kekurangan cairan tidak akan bisa tidur nyenyak. Untuk itu, minumlah air sebelum tidur agar tubuh cukup cairan. Namun jangan terlalu banyak supaya tak perlu terbangun untuk ke toilet, terlebih bila duduk di dekat jendela.

Menonton Film Membuat Mudah Mengantuk

Justru sebaliknya, disarankan untuk mematikan ponsel, iPad, tablet, maupun laptop satu jam sebelum tidur karena cahaya spektrum biru akan membuat mata aktif dan menstimulasi jam circadian sehingga membuat sulit tidur.

Bisa Tidur di Mana Saja

Persenjatai diri dengan penutup mata, bantal leher, ear plug, baju nyaman, dan selimut. Suhu yang terlalu dingin akan membuat susah tidur. Cek apakah pesawat yang akan ditumpangi menawarkan selimut. Ear plug penting untuk menghalangi suara tangis bayi, pengumuman kru kabin, atau teman sebangku yang bersuara keras. Disarankan juga untuk mengganti pakaian dengan piyama dan sandal, selain mencuci wajah dan sikat gigi – buatlah ritual sebelum tidur yang biasa dilakukan agar tubuh pun mengikuti. Sebelum landing, cuci muka dan sikat gigi lagi – dan tentu saja, mengganti baju.

Minum Obat Tidur

Bila terbang lebih dari tujuh jam, obat tidur memang berguna. Namun perlu diperhatikan bahwa tidur dalam waktu lama di tempat sempit, sementara tubuh tidak cukup cairan justru menyebabkan masalah baru, yaitu deep vein thrombosis (DVT).

Tidak Bisa Hidup Tanpa Kopi

Disarankan untuk menghindari kopi di hari harus terbang, terutama di penerbangan yang mengharuskan untuk banyak tidur.

Langsung Beraktivitas Setelah Mendarat

Alokasikan satu atau setengah hari bagi tubuh menyesuaikan diri dengan ritme di tempat tujuan. Melakukan presentasi penting dalam tiga jam setelah mendarat di Eropa atau Amerika tidaklah bijaksana.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here