40 Ide Menjelajahi Nusantara Selama 2018 (Bagian 3)

Tahun 2018 mendatang, terdapat tujuh akhir pekan panjang dan enam hari libur nasional yang jatuh pada tengah minggu. Kebanyakan hari libur tahun depan jatuh pada Jumat dan Selasa, di mana itu berarti kesempatan emas untuk merencanakan liburan kecil ke berbagai tempat di Indonesia. Berikut kami pilihkan 40 aktivitas seru yang dapat dilakukan di negara yang tidak habis-habisnya dijelajahi ini.

21. Naik Kereta Uap, Ambarawa

Berada di antara Semarang dan Salatiga, kota ini pernah berperan dalam dunia transportasi karena memiliki jalur kereta yang menghubungkan seluruh wilayah di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Wisatawan dapat mengunjungi Museum Kereta Api Ambarawa di bekas stasiun dan menaiki kereta uap legendaris dengan rute Ambarawa-Bendono melintasi perbukitan, Gunung Ungaran, dan Gunung Merbabu melalui trek menanjak.

Jalur Ambarawa-Bendono sendiri telah beroperasi sejak 1 Februari 1905 dan dulu digunakan Belanda untuk mengangkut hasil perkebunan dan para tentara yang ingin menuju Benteng Willem I di dekat stasiun. Gerbong kereta ditarik lokomotif B2503 buatan Jerman tahun 1902, serta menggunakan sistem roda bergerigi untuk trek menanjak.

Perjalanan dengan kereta uap ini tersedia setiap Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional, dengan jadwal keberangkatan tiga kali sehari, yaitu pukul 10:00, 12:00, dan 14:00, dan tiket seharga Rp 50.000 per orang. Disarankan untuk membeli membeli tiket di Museum Kereta Api Ambarawa sepagi mungkin, karena keterbatasan jumlah penumpang yang hanya 40 orang per gerbong.

22. Berwisata Kuliner di Tangerang

Kawasan Tangerang semasa kolonial disebut Benteng, karena merujuk pada benteng di tepi Sungai Cisadane yang dibangun untuk melindungi VOC dari serangan pasukan Tiongkok yang telah menghuni Tangerang sejak 1407, sehingga komunitas Tiongkok di sini kemudian dijuluki China Benteng. Karena itulah di sekitar Tangerang banyak makanan yang berakar dari budaya kuliner Tiongkok, terutama di sekitar Pasar Lama Tangerang.

Sebut saja Bubur dan Mi Kepiting Hokie yang dijajakan di warung kaki lima. Bubur yang disajikan terdiri satu ekor kepiting (lengkap dengan tubuh dan capitnya) dengan abon, ayam, manisan lobak, dan kacang mede serta ditemani emping dan kerupuk yang renyah.

Di siang yang panas, Es Bun Tin dapat menyegarkan tenggorokan, terutama dengan minuman bernama Putri Salju (Putsal) yang terdiri leci, kelapa muda, sagu mutiara, kolang-kaling, dan susu kental manis. Setelah kenyang, mampirlah ke Museum Benteng Heritage.

Bangunan tua dua lantai berarsitektur tradisional Tiongkok ini diduga dibangun sekitar abad 17 dan merupakan bangunan tertua di Tangerang. Kondisi bangunan ini sempat mengenaskan, sehingga pada November 2009 Udaya Halim, seorang pendidik, tergerak untuk mengambil alih bangunan di Jalan Cilame, Pasar Lama, tersebut.

Saat merestorasi bangunan, Udaya Halim dan adik-adiknya mengkaji banyak ide agar bangunan ini tetap terjaga bentuk aslinya, sehingga mereka kemudian sepakat untuk membukanya sebagai museum yang menyimpan berbagai benda untuk menerangkan komunitas China Benteng.

23. Staycation di Nihiwatu, Sumba

Nihiwatu menawarkan banyak tipe vila dengan rancangan yang berbeda-beda, salah satunya Raja Mandaka yang merupakan kompleks vila yang terdiri satu hingga lima vila. Walau mengadaptasi rumah tradisional Sumba yang atapnya tinggi menjulang, rancangan Raja Mandaka tetap modern dengan tetap memasukkan unsur-unsur budaya Sumba pada dekorasinya. Sedangkan vila tipe Kasambi, Waworo, Lantoro, Lamba, Marangga, dan Puncak yang unit-unitnya memiliki lebih dari satu kamar menawarkan tempat yang sempurna untuk berlibur bersama teman-teman dekat atau keluarga besar.

Jenis vila terbaru di Nihiwatu adalah Mamole Tree House, yang sesuai namanya, memang dibangun di atas pohon dan vila-vilanya saling terhubung dengan jembatan kayu yang eksotis dan dilengkapi dua kolam renang. Yang membuat pengalaman di Nihiwatu tak terlupakan adalah layanan yang tak tercela.

Setiap vila dilengkapi seorang butler yang walau jam kerja resminya hanya hingga pukul 22:00, para tamu tetap dapat memanggil layanan kamar 24 jam lewat walkie talkie yang tersedia. Niat untuk hanya bersantai di vila bisa jadi hanya sekadar angan, berhubung Nihiwatu menyediakan banyak aktivitas.

Yang terbiasa bangun pagi dapat mengikuti yoga di paviliun yang menghadap pantai atau berkuda di pantai (tersedia pula yoga dan berkuda menjelang matahari terbenam), sedangkan yang berjiwa petualang dapat trekking ke Nihioka, atau naik mobil safari dan trekking ke Air Terjun Lalopu atau Matayangu, selain mengunjungi proyek-proyek Sumba Foundation untuk kesejahteraan masyarakat Sumba. Setelah seharian beraktivitas, menikmati pijat di spa tepi pantai adalah cara terbaik untuk menutup hari.

24. Air Terjun Dua Warna, Sumatera Utara

Berada di Kecamatan Sibolangit, air terjun ini dinamai demikian karena memiliki dua warna yang berbeda, yaitu biru muda dan putih keabu-abuan akibat kandungan fosfor dan belerang. Berkat keunikannya itu, tak heran bila tempat ini disebut-sebut sebagai salah satu air terjun tercantik di Indonesia.

Ada empat aliran air terjun di sini, di mana dua di antaranya merupakan air terjun utama, dan dua lainnya berukuran lebih kecil. Tiga air terjun jatuh ke kolam yang airnya berwarna kebiruan, sedangkan satu sisanya yang berada di pojok kanan memiliki air bersuhu hangat.

Untuk menuju air terjun ini, pengunjung harus berjalan kaki selama tiga jam melalui hutan lebat, sehingga tak jarang pengunjung memilih berkemah agar dapat lebih puas menikmati keindahannya. Bila belum pernah ke sini, disarankan menggunakan jasa pemandu untuk menghindari kemungkinan tersesat.

25. Naik Sepeda Ontel, Borobudur

Desa-desa sekitar Candi Bobubur kerap luput dari perhatian wisatawan, padahal banyak kegiatan yang bisa dilakukan di sini, seperti naik sepeda onthel. Alih-alih hanya menyewa sepeda, wisatawan juga dapat mengikuti tur satu hari naik sepeda onthel dengan ditemani pemandu.

Jasa penyewaan sepeda onthel tersedia di sekitaran jalan menuju Candi Borobudur, yang biasanya dipaketkan dengan tur berdasarkan rute, jarak tempuh, dan pilihan kegiatan yang ingin diikuti, seharga mulai Rp 50.000 hingga Rp 900.000. Paket bersepeda ini juga ada yang termasuk kunjungan ke Candi Borobudur maupun yang langsung keliling desa-desa melewati sawah, perkebunan, dan rumah-rumah penduduk.

Rute bersepeda ini juga akan mampir di sentra-sentra kerajinan bagi wisatawan yang ingin mendapatkan pengalaman membuat beberapa kerajinan, seperti membatik, membuat gerabah, anyaman bambu, atau kerajinan dari kain perca. Berlangsung setengah hari ini, tur bersepeda ini juga diselingi mencicipi kuliner setempat, seperti mangut lele, tahu semur, dan aneka kue tradisional yang kebanyakan mulai lenyap dari pasaran.

26. Mandi di Air Terjun Mata Jitu, Pulau Moyo

Jika ada kontes air terjun tercantik di Indonesia, Mata Jitu sudah tentu masuk lima besar. Berteras-teras dan tersembunyi di tengah hutan di Pulau Moyo, air terjun ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki menanjak ke puncak bukit yang melewati perkebunan jambu mete selama satu jam. Pengunjung juga dapat naik ojek dari Labuan Aji bila ingin mempersingkat jalan kaki.

Telah dinobatkan menjadi cagar alam, Mata Jitu terdiri empat undakan dan tujuh kolam berair tenang. Pohon yang roboh dan tergolek melintang di sini pun kemudian menjadi “aksesori” yang semakin membuatnya terlihat eksotis. Stalaktit dan stalagmit berusia ribuan tahun yang menghiasi permukaan dinding air terjun pun turut mempercantik tampilan.

Penduduk setempat menamakannya Mata Jitu karena bersumber dari mata air, dan karena alirannya secara pas (jitu) ditampung kolam batu kapur di bawahnya, maka nama Mata Jitu pun terus melekat. Walau begitu, banyak juga yang menyebut Mata Jitu sebagai Queen Waterfall karena tempat ini pernah dikunjungi mendiang Putri Diana (walau statusnya masih putri ketika itu, belum menjadi ratu (queen) Inggris).

Direkomendasikan ke sini selain di akhir pekan, Pulau Moyo juga terkenal akan alam bawah lautnya yang masih terjaga, sehingga snorkeling atau scuba diving di sini merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia.

27. Festival Lembah Baliem, Papua

Lembah Baliem dapat dikunjungi sepanjang tahun, terutama ketika digelar Festival Lembah Baliem setiap Agustus (tanggal berubah-ubah setiap tahun), di mana para suku di sekitar lembah akan berkumpul dan memamerkan kebudayaan suku Dani. Lembah di Kabupaten Jayawijaya ini berada di ketinggian 1.500-an meter di atas permukaan laut dan dapat dijelajahi dengan paket trekking.

Karena paket trekking yang ditawarkan melalui Internet sangatlah tinggi, disarankan mencari langsung pemandu dan porter setibanya di Wamena. Di bandara banyak yang menawarkan jasa, terlebih di bulan-bulan sepi, seperti Januari hingga Maret. Operator trekking biasanya menawarkan rute ke utara dan memasukkan kunjungan ke sebuah desa yang memiliki mumi kepala suku, sementara rute trekking di selatan yang dimulai dari Kurima selain tidak terlalu ramai turis juga menawarkan pemandangan yang lebih indah.

28. Berfoto di Umbul Ponggok, Yogyakarta

Umbul Ponggok di Klaten menyediakan kesempatan untuk berfoto dengan berbagai properti unik, seperti televisi, laptop, ayunan, tenda, kursi, motor, hingga becak. Tempat ini sendiri merupakan kolam alami yang sudah ada sejak zaman Belanda dan kini dikembangkan menjadi wisata snorkeling, bahkan menjadi tempat pelatihan scuba diving.

Berbeda dengan snorkeling atau scuba diving di laut, di sini pengunjung tak perlu merisaukan arus, karena Umbul Ponggok merupakan sumber mata air yang tenang. Untuk sesi pemotretan di bawah air, dapat disewa peralatan selam, kamera bawah air, properti pemotretan, dan bahkan jasa fotografer untuk memotret di bawah air, terutama untuk melakukan pemotretan pra pernikahan.

Untuk berfoto di di sini, disarankan tiba di lokasi antara pukul 07:00-09:00 atau pukul 14:00-16:00 untuk mendapatkan pencahayaan terbaik. Hindari kunjungan di akhir pekan bila ingin leluasa berfoto.

29. Naik Unta di Geger Sawangan, Bali

Pantai Sawangan memiliki operator yang menyewakan unta bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana pantai dengan cara yang unik. Seharga mulai Rp350.000 per orang untuk setengah jam, wisatawan dapat merasakan sensasi duduk di atas punggung unta-unta asal Australia milik Bali Camel Safaris sambil menikmati panorama pantai yang dikelilingi perbukitan.

Lokasi safari ini sendiri berada di belakang Hilton Bali Resort (sebelumnya Grand Nikko Bali), atau sekitar empat kilometer dari Kawasan Pariwisata Nusa Dua (BTDC). Setelah naik unta, penjelajahan dapat diteruskan ke sejumlah pantai terpencil di Desa Kutuh, seperti Pantai Gunung Payung yang tak kalah menawan.

30. Berjemur di Pantai Ngurtafur, Kepulauan Kei

Berada di antara Laut Banda dan Laut Seram, pantai ini memiliki pasir terhalus, dengan salah satunya yang paling impresif adalah Ngurtafur. Berupa bentangan pasir yang memanjang, di saat-saat tertentu pantai ini disinggahi ratusan burung pelikan.

Rupanya, Ngurtafur adalah lokasi kawanan burung ini beristirahat ketika bermigrasi. Pelikan yang kerap tampak di sini adalah jenis Australian Pelican yang bertelur di Australia dan Papua Nugini, namun melakukan migrasi dari Australia ke Selandia Baru, Kepulauan Solomon, Fiji, dan Wallacea.

Maluku sendiri termasuk dalam area garis imajiner Wallacea yang meliputi Sulawesi, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan termasuk dalam rute migrasi pelikan. Ngurtafur merupakan perpanjangan bentangan gosong (hamparan pasir di tengah laut) yang menyatu dengan Pulau Warbal di Kepulauan Kei, sehingga ketika air surut, akan tampak garis putih yang menyatukan Ngurtafur dengan Pulau Warbal.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here