Perjalanan bisnis menjadi bagian penting dari sebuah perusahaan atau industri, di mana kegiatan ini akan membuka peluang dan menciptakan transaksi menguntungkan bagi perusahaan atau industri terkait. Walau tampilannya melakukan pekerjaan di luar kantor, tetapi pada kenyataannya perjalanan jenis lebih menekankan pada bagian bisnis, sehingga si pejalan (karyawan) secara pribadi kurang mendapat apresiasi dan bukan menjadi prioritas selama perjalanan bisnis berlangsung.
Sejumlah kebijakan yang diambil terkadang tidak memerhatikan kepuasaan dan kenyamanan karyawan, contoh sederhana seperti efek negatif akibat penerbangan yang tertunda, jauh dari rumah dan keluarga, mengonsumsi makanan tidak sehat, hingga jadwal tidur yang terganggu. Situasi-situasi seperti ini tentunya tidak dipertimbangkan secara detil oleh perusahaan, yang bisa saja akan memengaruhi performa kerja karyawannya saat di jalan.
Strategi baru mulai digiatkan perusahaan-perusahaan untuk memprioritaskan pejalan bisnis. Ada sejumlah rekomendasi yang dapat dijadikan solusi mengenai polemik ini, yaitu:
-Bersikap proaktif saat terjadi kendala, seperti penundaan penerbangan atau perubahan jadwal. Sediakan solusi, beri opsi kontak pihak yang dapat membantu selama di perjalanan, berusaha memberi bantuan walau sesederhana mungkin untuk membuat pejalan nyaman walau terkena kendala.
-Preferensi pelancong adalah yang utama, seperti saat melakukan reservasi hotel, pilihlah sesuai dengan kebutuhan dan preferensi yang dia butuhkan, hal ini dilakukan demi memberi kemudahan dan kenyaman selama ia melancong.
-Berikan akses pejalan bisnis untuk memilih sesuai dengan preferensi mereka, lagi-lagi hal ini akan meminimalisir kendala di lapangan, memudahkan segala akses, dan memberi kenyamanan.