Gempa bumi adalah peristiwa alam berupa getaran yang terjadi di permukaan bumi dengan tingkat kedalaman yang berbeda. Sama seperti bencana alam lainnya, kedatangannya tak dapat diprediksi dan penyebarannya pun tak merata. Namun, satu hal yang pasti, area yang berada di perbatasan lempengan-lempengan tektonik merupakan tempat-tempat di mana gempa paling mungkin terjadi.
Hal ini tentu saja tidak membuat manusia untuk berhenti membangun kota-kota besar yang penduduknya sangat padat di atas garis patahan yang paling aktif. Banyak kota terbesar di dunia dibangun di atas fondasi yang goyah, seperti berikut ini.
Tokyo, Jepang
Ibu kota Jepang ini terletak di Cincin Api Pasifik, di mana 37 juta penduduknya terancam gempa bumi dan bencana alam lainnya setiap hari, seperti monsun, tsunami, dan banjir. Cincin Api sendiri adalah lempeng tektonik di Lembah Pasifik yang bertanggung jawab atas 90 persen gempa bumi di dunia dan 81 persen gempa terkuat di dunia. Tak hanya merusak, bencana alam yang terjadi di Tokyo juga dapat berpengaruh besar terhadap ekonomi nasional Jepang maupun dunia.
Jakarta, Indonesia
Sama seperti Tokyo, lokasi ibu kota Indonesia ini ada di Cincin Api Pasifik dan merupakan kawasan paling rawan gempa bumi kedua di dunia. Hampir separuh kota juga berada di bawah permukaan laut, sehingga tanahnya pun lunak dan dapat memicu terjadi penguatan guncangan bila terjadi gempa.
Jika terjadi gempa besar, diperkirakan 17,7 juta jiwa akan terancam. Ketinggiannya juga menempatkan Jakarta pada risiko banjir besar. Bila dilihat dari kemungkinan terkena lima bencana alam terbesar (banjir, gempa bumi, puting beliung, gelombang badai, dan tsunami), Jakarta menempati peringkat kelima di dunia.
Manila, Filipina
Ibu kota Filipina ini berada di urutan kedua setelah Tokyo untuk kota paling rawan terkena bencana alam (sering terjadi topan, erupsi, dan tsunami) dengan gempa bumi di wilayah ini biasanya berkekuatan di atas 6,0 Skala Richter. Dilihat dari infrastruktur kota dan daerah sekitarnya saat ini, diperkirakan 16,8 juta orang akan terkena dampaknya bila gempa bumi di atas 6,0 Skala Richter menyerang kota ini.
Tak hanya itu, kehancuran kota ini akibat bencana alam juga berarti kehancuran ekonomi. Gempa yang cukup besar dapat mengguncang sepertiga perekonomian negara.
Los Angeles & San Francisco, Amerika Serikat
Karena posisinya di garis patahan San Andreas, California adalah daerah yang paling rawan gempa di Amerika Serikat. Bahkan, menurut Survei Geologi Dunia baru-baru ini, peluang California terkena gempa bumi besar (di atas 6,7 Skala Richter) dalam 30 tahun ke depan adalah lebih dari 99 persen.
Meski Los Angeles dan San Francisco sangatlah maju, keduanya tak sepenuhnya dapat menghadapi gempa tanpa getaran. Kalaupun terjadi gempa, kedua kota ini tak bakal terlalu mempengaruhi ekonomi nasional karena kota-kota besar lainnya dapat mengimbangi hilangnya nilai hari kerja. Namun, efeknya terhadap ekonomi dunia akan sangat besar.
Orang California juga sudah lama menanti kota berikutnya yang terkena gempa – Los Angeles atau San Francisco. Namun para ilmuwan memperkirakan bahwa Zona Subduksi Cascadia, yang berlawanan dengan Cincin Api Pasifik dan dekat San Fransisco, Vancouver, dan Portland, memiliki potensi melepaskan gempa yang jauh lebih besar daripada San Andreas, yaitu dapat mencapai 9,0 Skala Richter.
Osaka, Jepang
Osaka adalah wilayah Jepang yang paling rawan gempa dengan lokasinya yang berada di Cincin Api Pasifik. Sebagai pusat industri Jepang, efek dari hilangnya produktivitas di Osaka akan menjadi bencana bagi ekonomi Jepang maupun dunia. Selain gempa, Osaka juga rawan terkena badai dan tsunami.