Bukit Pal Jepang, yang terletak di Desa Wisata Sapit, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, kini menjadi salah satu destinasi soft trekking yang menarik perhatian para pencinta alam dan sejarah. Dengan ketinggian 2.300 mdpl, bukit ini menawarkan pengalaman pendakian yang tak hanya menyajikan keindahan alam, tetapi juga menyimpan cerita sejarah dari masa penjajahan Jepang di Indonesia.
Perjalanan menuju puncak Bukit Pal Jepang dibagi menjadi empat fase yang masing-masing menyuguhkan panorama berbeda. Fase pertama dimulai dari Langgar Pusaka, sebuah situs cagar budaya di Desa Sapit. Pendaki akan melintasi perkampungan Dusun Sapit yang dipenuhi pesona arsitektur tradisional dan keindahan alam perdesaan. Jarak tempuh fase ini sekitar 500 meter, dengan durasi perjalanan sekitar 10 menit.
Memasuki fase kedua, pendaki akan melalui lahan pertanian dan perkebunan yang dikelola oleh masyarakat setempat. Jalur ini memiliki tanjakan yang cukup curam dan menantang, namun pemandangan sawah terasering yang hijau dan terhampar luas di sepanjang perjalanan seolah menjadi penawar lelah. Pendaki yang ingin menghemat tenaga dapat menggunakan jasa ojek setempat yang tersedia hingga bibir hutan.
Fase ketiga adalah fase yang paling menarik bagi para pencinta flora dan fauna. Di sini, pendaki akan memasuki Hutan Adat Desa Sapit yang sejuk dan asri. Hutan ini dipenuhi dengan berbagai jenis tumbuhan unik, seperti anggrek liar dan aneka jenis kayu berukuran besar. Selain itu, berbagai satwa liar seperti kera berekor panjang, ayam hutan, dan burung-burung dengan suara merdu dapat ditemui sepanjang perjalanan.
Setelah melalui hutan, pendaki akan sampai di fase keempat, yaitu sabana yang luas dengan rumput ilalang yang tumbuh subur. Di sabana ini, pendaki harus melintasi dua bukit sebelum mencapai puncak. Bukit pertama, Pelawangan Pal Jepang, adalah tempat ideal untuk berkemah dengan pemandangan Gunung Rinjani di sebelah barat dan hamparan laut serta perkampungan di sebelah timur.
Mendekati puncak, pendaki akan melewati Bukit Jaran Kurus, sebuah bukit yang cukup terjal dengan ketinggian 2.100 mdpl. Perjalanan menuju puncak Bukit Pal Jepang dari sini memakan waktu sekitar 40 menit dengan jarak tempuh 400 meter yang menantang. Namun, semua usaha akan terbayar lunas saat tiba di puncak, di mana keindahan alam Lombok terpampang jelas di depan mata.
Dari puncak Bukit Pal Jepang, pendaki dapat menyaksikan pemandangan yang memukau, mulai dari separuh Pulau Lombok hingga Gunung Tambora yang gagah di sebelah timur. Sunrise dan sunset dari puncak ini juga menjadi momen yang dinanti-nanti oleh para pendaki. Dengan area puncak yang luas dan landai, tempat ini juga cocok untuk mendirikan tenda dan menikmati malam di bawah bintang.
Selain pesona alam, Bukit Pal Jepang juga memiliki nilai sejarah yang penting. Di puncak bukit ini terdapat sisa-sisa fondasi pos pengintaian Jepang yang dibangun sekitar tahun 1942. Bangunan ini dulunya digunakan oleh pasukan Jepang untuk memantau pergerakan musuh. Sisa-sisa bangunan ini masih bisa ditemukan di puncak bukit, menjadi saksi bisu dari masa lalu yang penuh perjuangan.
Untuk menikmati pendakian di Bukit Pal Jepang, pengunjung hanya perlu membayar tiket pendakian seharga Rp15 ribu per orang. Bagi yang membawa kendaraan, tersedia juga tempat penitipan dengan tarif Rp10 ribu per malam untuk kendaraan roda dua dan Rp50 ribu per malam untuk kendaraan roda empat. Mengingat jalur pendakian yang masih baru, disarankan untuk menggunakan jasa pemandu lokal agar perjalanan lebih aman dan nyaman.