Pameran seni sering kali menjadi cerminan mendalam dari budaya, pengalaman, dan pemahaman manusia tentang diri mereka dan dunia di sekitar mereka. Di ISA Art Gallery, sebuah pameran tunggal yang mengagumkan telah membuka pintu menuju dunia pengetahuan baru yang terkait erat dengan budaya dan spiritualitas. Pameran DARI, yang merupakan karya seniman Alexander Sebastianus, memberikan pengunjung kesempatan unik untuk merenung dalam kekayaan budaya dan nilai spiritual yang mendalam.
Latar Belakang Seniman
Alexander Sebastianus Hartanto, atau yang akrab disapa sebagai Sebastianus, adalah seorang seniman yang memiliki pendekatan unik dalam praktik seninya. Lahir pada 1995, Sebastianus telah mengintegrasikan penelitian etnografi sebagai bagian sentral dari eksistensi seninya.
Sebelum memulai studi seni perbandingan, ia menjadi murid dari seorang pandai tenun Jawa di Jawa Timur. Pengalaman ini memberinya pemahaman mendalam tentang budaya material, teknik pembuatan, dan nilai-nilai yang terkandung dalam karya-karya tenunan.
Keahliannya dalam seni tenun telah diakui dengan berbagai penghargaan, termasuk William Daley Award for Excellence in Art History and a Craft Fiel pada 2017, dan Massachusetts College of Art & Design: Fiber Arts Departmental Honors pada 2018. Sebastianus juga menjadi pengajar dalam praktik seni dan teori serta ontologi desain bagi pengrajin di berbagai tempat, seperti Jawa, Bali, dan Amerika Serikat.
Eksplorasi Budaya Material
Pameran DARI merupakan refleksi dari perjalanan pribadi Sebastianus yang menjelajahi asal-usul dan budaya. Melalui pendekatan etnografis yang mendalam, ia menggali konsep ‘DARI’ atau ‘dari mana’ kita berasal. Karya-karyanya menggambarkan pengalaman manusia dengan material budaya dan bagaimana pemahaman dan ritualisasi dari benda-benda tersebut diwujudkan dalam praktik sehari-hari.
Sebastianus memandang budaya sebagai sesuatu yang hidup dan selalu berubah. Ia mengacu pada konsep filsuf Deleuze dan Guattari tentang rhizome, yaitu kerapatan akar yang selalu terbuka untuk terhubung dengan yang lain. Sebastianus mengartikan dirinya sebagai bagian dari rhizome ini, melepaskan diri dari batasan-batasan konvensional yang mungkin diberikan oleh keluarga, agama, atau masyarakat. Ia menggabungkan berbagai budaya dan sistem pengetahuan yang pernah ia alami untuk membentuk kain tapestri khasnya tentang eksistensi, perubahan, dan kepemilikan.
Rangkaian Karya
Pameran ini memiliki beragam karya yang memukau, mulai dari fotografi, lukisan batik, hingga instalasi. Salah satu karya yang menonjol adalah ‘Sangkan Paran’ (‘Mother Tongue’) yang menggambarkan pentingnya bahasa dan asal-usul dalam budaya kita. Sebastianus juga menghadirkan instalasi Rahim Tirta, yang menggabungkan simbolisme air sebagai lambang asal-usul dan spiritualitas.
Sebastianus juga membawa kita ke dalam perjalanan pribadinya dengan ‘Kembali’ (‘Return’), yang mendokumentasikan ritual pribadinya di tempat-tempat suci seperti Sungai Ayung di Bali dan Pantai Parangtritis di Yogyakarta. Ini adalah perjalanan untuk ‘melepaskan’ dan ‘mengingat’ dalam rangka merenungkan asal-usul dan perjalanan kita.
Pesan Mendalam
Pameran DARI bukan hanya tentang seni visual, tetapi juga tentang pencarian makna, asal-usul, dan hubungan manusia dengan budaya dan spiritualitas. Ini adalah pengalaman yang mendalam yang merangsang refleksi dalam diri tentang siapa kita sebenarnya dan bagaimana kita berhubungan dengan dunia di sekitar.
Berlangsung hingga 26 Januari 2024, pameran DARI terbuka untuk publik setiap hari Selasa hingga Sabtu, antara pukul 11:00 hingga 18:00. Pameran berlokasi di ISA Art Gallery yang terletak di Wisma 46 Sudirman, Jl. Jendral Sudirman Kav. 1, Tanah Abang, Jakarta. Untuk reservasi, kunjungi laman ini atau klik tautan pada bio di akun Instagram @isaart.id.