Banyak aktivitas yang bisa kamu lakukan selagi berlibur di Yogyakarta, salah satunya adalah wisata seni dan budaya. Kalau berkunjung ke pameran seni sudah biasa, lantas bagaimana dengan pameran keris?
Baru-baru ini, Galeri RJ Katamsi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta bersama komunitas Lar Gangsir menggelar pameran keris bertajuk Rupa Rinengga.
Bisa disaksikan setiap harinya pukul 10:00-20:00 hingga 11 Februari 2022, pameran ini menampilkan 225 keris dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Yogyakarta, Solo, Madura, Lombok, Sumbawa, Palembang, Jambi, dan Bugis.
Pameran ini tak hanya memberikan kesempatan pada pengunjung untuk lebih mengenal keris, dari bentuk, jenis, hingga asalnya, namun juga sebagai perwujudan agar budaya tersebut tetap lestari untuk generasi yang akan datang. Terlebih, keris telah diakui UNESCO sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.
Keris sendiri terutama dikenal luas di wilayah barat dan tengah Nusantara. Bentuknya yang khas membuatnya mudah dibedakan dengan senjata tajam lainnya. Selain tidak simetris pada bagian pangkalnya, bilahnya pun ada yang lurus maupun berkeluk-keluk.
Di masa lalu, keris berfungsi sebagai senjata dalam peperangan, selain juga benda pelengkap sesajian. Sementara di masa modern, keris menjadi simbol budaya, selain kerap dikoleksi karena keindahannya.
Hingga saat ini, asal-usul keris ini masih menjadi sebuah misteri. Namun, bentuk keris yang kita kenal sekarang setidaknya baru mulai muncul di abad ke-10, sebelum kemudian menyebar dari Jawa ke seluruh Asia Tenggara.
Pameran Rupa Rinengga sendiri tak hanya memamerkan keris, namun juga ada tombak, pedang, badik dan berbagai senjata tradisional Nusantara. Koleksinya tak hanya milik komunitas Lar Gangsir, namun juga dari para penggemar dan kolektor tosan aji di berbagai daerah di Indonesia.
Teks: Melinda Yuliani