Sebagai negara kepulauan, Indonesia menawarkan banyak destinasi wisata laut yang tak kalah eksotis dengan yang ada di negara lain. Di Lampung, misalnya, ada destinasi yang disebut-sebut sebagai Maladewa mini berkat keindahan alam dan deretan cottage terapung yang ada di sekitarnya.
Nama destinasi tersebut adalah Pulau Tegal Mas yang terletak di Desa Gebang, Kabupaten Pesawaran. Menawarkan hamparan pasir putih dan perairan jernih, pulau seluas 98 hektar ini hanya dihuni sekitar 20 kepala keluarga, yang seluruhnya berkerja sebagai pelaku pariwisata di tempat tersebut. Yang dijual tentu saja keindahan bawah lautnya, yang bakal memanjakan para penggemar snorkeling maupun scuba diving.
Untuk menikmati pesona bawah laut Pulau Tegal Mas, kamu harus berenang terlebih dahulu ke tengah laut. Jaraknya tak sampai 50 meter dari bibir pantai dengan kedalaman 50 meter. Bagi pemula, tak perlu khawatir terseret ombak, karena ombak di sekitar pulau pun relatif tenang. Bahkan penyelam pemula pun sering kemari untuk menguji kemampuan menyelam mereka di perairan terbuka.
Setibanya di spot tersebut, kamu akan menemukan hamparan terumbu karang yang cantik dengan berbagai biota laut lainnya, seperti ikan-ikan kecil, bintang laut, dan bila beruntung, penyu yang sedang melintas.
Bila tertarik menjelajahi keindahan bawah laut Pulau Tegal Mas, kamu cukup membayar tiket masuk sebesar Rp75.000 per orang. Selain menjelajah keindahan bawah lautnya, kamu juga bisa melakukan kegiatan lain untuk mengisi waktu, seperti bermain kano (Rp25.000 per orang) atau banana boat (Rp35.000 per orang).
Kamu juga dapat bermalam di pulau ini yang menyediakan beberapa tipe akomodasi, mulai dari vila di tepian pantai seharga mulai Rp3,8 juta, vila dengan arsitektur ala rumah tradisional Sasak seharga mulai Rp8,2 juta, hingga vila apung seharga mulai Rp5,5 juta. Semakin banyak jumlah rombongan, harga menginapnya akan lebih murah. Harga menginap ini sudah termasuk kapal dari/ke Pantai Mutun, tiket masuk Pulau Tegal Mas, paket snorkeling (perlengkapan, pemandu, dan dokumentasi foto), serta makan tiga kali (siang, malam, dan sarapan).
Biasanya, yang diincar tamu adalah cottage-cottage terapung yang menawarkan panorama bak di Maladewa. Tamu dapat berjemur di salah satu sunbed yang berderet di dek terbuka, bersantai di dalam kamar yang langsung menghadap laut, atau bahkan bisa langsung menceburkan diri ke laut yang berair jernih. Untuk daftar lengkap harga dan paket menginap yang tersedia, kamu dapat mengecek akun Instagram @tegalmas.official.
Ada beberapa cara untuk menuju Pulau Tegal Mas, di antaranya naik kapal dari Pantai Mutun sekitar 1,5 hingga 2 jam perjalanan, atau naik kapal dari BBPBL Lampung di Desa Hanura yang membutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan.
Alternatif lainnya adalah naik kapal dari Pantai Sari Ringgung dengan durasi perjalanan yang lebih singkat, yakni sekitar setengah jam saja. Masuk ke Pantai Sari Ringgung, kamu perlu membayar tiket masuk Rp20.000 per orang dan biaya parkir kendaraan Rp10.000. Dari pantai ini akan terdapat banyak penyedia jasa kapal berkapasitas 10 hingga 15 orang dengan tarif bervariasi, yakni mulai Rp400.000.
Bila tak ingin repot, @tegalmas.official juga menyediakan transportasi dari/ke Jakarta dengan biaya mulai Rp3,5 juta untuk jenis kendaraan Low MPV (kapasitas enam peserta), sudah termasuk kapal penyeberangan dari/ke Pulau Tegal Mas, tol, bensin, tip, dan parkir. Bila ingin bermalam, biaya transportasi ini bisa kamu padukan dengan biaya menginap.
Sebagai gambaran, biaya menginap di vila apung untuk enam orang adalah Rp6,3 juta. Dengan demikian, bila bepergian dalam rombongan enam orang, biaya trip ke Pulau Tegal Mas adalah Rp1,6 juta per orangnya. Harga ini tentu bisa lebih murah bila akomodasi yang dipilih adalah tipe yang lebih rendah.
Sejak dibuka pertengahan Oktober lalu, Pulau Tegal Mas telah memberlakukan protokol kesehatan, termasuk mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman. Kawasan tersebut bahkan telah menerima piagam apresiasi karena telah memenuhi persyaratan standardisasi CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Enviromental Sustainability) berkat penerapan protokol yang ketat. Bila masih ragu, kamu juga bisa datang di luar musim liburan (saat hari biasa) untuk menghindari keramaian.
Teks: Dionesia Ika | Editor: Melinda Yuliani