Sebagai salah satu destinasi tujuan wisata dunia, Bali tidak hanya menawarkan eksotisme alam, kelezatan kuliner, serta tradisinya yang unik. Pulau Seribu Pura ini juga memiliki Museum Bali yang memamerkan warisan budaya dan etnografi. Berkunjung ke sini, kamu dapat mengenal dan mempelajari perkembangan budaya dan peradaban masyarakat asli Bali.
Eksterior, dinding, halaman, serta gerbang Museum Bali dirancang dengan gaya khas puri atau kerajaan di Denpasar. Total ada empat gedung pameran di dalam kompleks museum ini, yakni Gedung Tabanan, Buleleng, dan Karangasem yang masing-masing mewakili arsitektur bangunan dari beberapa daerah di Bali, serta Gedung Timur yang dibangun belakangan sebagai tambahan fasilitas.
Di Gedung Timur, kamu dapat melihat berbagai koleksi yang bersifat tidak sakral. Ditampillkan secara apik berdasarkan periodenya, yakni mulai era berburu dan bercocok tanam, Bali kuno, Bali Pertengahan (era Majapahit), hingga Bali Baru (kolonial hingga sekarang), koleksinya antara lain berbagai alat batu, perhiasan, sarkofagus, arca, senjata tradisional, parung, dan berbagai lukisan.
Beranjak ke Gedung Buleleng, kamu akan mendapati sebuah bangunan menyerupai bentuk sebuah meru yang lazim terdapat di pura dengan gaya arsitektur Bali Utara. Di sini, kamu dapat melihat perjalanan sejarah mata uang yang pernah berlaku di Bali, mulai dari benda-benda yang pernah digunakan untuk barter, mata uang emas dan perak zaman Bali kuno, mata uang kerajaan-kerajaan di nusantara, hingga uang kepeng Cina dan perkembangan fungsinya di Bali.
Bergerak ke utara, setelah melewati gapura kamu akan disambut dengan bangunan yang cukup besar dibandingkan gedung sebelumnya, yaitu Gedung Karangasem. Bentuknya menyerupai sebuah Bale Panangkilan (balai tempat menghadap raja) dengan gaya arsitektur khas Bali bagian timur yang dikombinasikan dengan bangunan pura. Di dalamnya menyimpan berbagai koleksi benda bersejarah, termasuk yang berkaitan dengan berbagai upacara ritual dalam keseharian masyarakat Bali.
Terakhir, di Gedung Tabanan, kamu dapat melihat berbagai koleksi sakral, termasuk perangkat ritual yang masih digunakan hingga saat ini, seperti barong dan randa. Terpajang rapi juga koleksi keris-keris yang merupakan senjata masyaraka pada masanya, termasuk yang digunakan para raja dan pejuang asal Bali.
Museum Bali terletak di Jalan Mayor Wisnu No. 1, Dangin Putri, Denpasar Timur. Dari Bandara Ngurah Rai, museum ini dapat dicapai dengan berkendara sekitar 35 menit. Buka tiap Minggu hingga Kamis pukul 08:00 hingga 16:00, serta Jumat pukul 08:30 hingga 12:30, tiket masuk museum ini Rp25.000 per orang.
Teks: Dionesia Ika | Editor: Melinda Yuliani