Bagi kamu yang gemar bersepeda, opsi destinasi gowes yang bisa kamu pilih tak hanya sebatas kompleks perumahan, jalan raya, atau taman dan hutan kota. Kini, kamu pun bisa menjajal trek menanjak yang seru di area parkir pusat perbelanjaan Kuningan City, Jakarta Selatan.
Dibuka sejak awal November, lokasi gowes baru di ibu kota ini hadir setelah pihak pengelola Kuningan City melihat perkembangan pengguna sepeda yang semakin marak tahun ini. Misi Kuningan City pun selaras dengan perkembangan tersebut, yaitu ingin menjadi wadah bagi para pengguna sepeda jenis apa pun, baik untuk titik kumpul bagi peloton (rombongan pesepeda) maupun tempat beristirahat setelah bersepeda.
Lokasi gowes ini sendiri dinamai Tanjakan 13, di mana pesepeda akan melalui ramp di area parkir sebanyak 13 lingkaran hingga tiba di rooftop Kuningan City. Karena keunikan treknya, para pesepeda pun dapat sekalian mengasah kemampuan mereka mengayuh sepeda di tanjakan.
Dilansir dari situs resminya, Kuningan City menerapkan beberapa aturan bagi pesepeda yang ingin menjajal Tanjakan 13. Pertama, sebelum memasuki area tersebut, pesepeda wajib lapor ke pihak keamanan Kuningan City setibanya di lokasi.
Biaya masuknya gratis, namun area ini hanya dibuka pukul 06:00 hingga 09:00 tiap hari, kecuali Senin dan Jumat. Di luar itu, para pesepeda dilarang masuk ke area parkir dan dipersilakan untuk datang kembali keesokan harinya. Bila hujan pun, trek sepanjang satu kilometer ini tidak akan dibuka karena dirasa berbahaya bagi keselamatan pesepeda.
Pihak pengelola akan memastikan lintasan dalam kondisi baik, namun para peseda tetap harus bisa menjaga keselamatan sendiri, terutama saat menuruni kembali Tanjakan 13. Pesepeda juga dilarang melakukan tindakan ekstrem saat menanjak ataupun saat sedang di rooftop Kuningan City. Selain itu, dinding pembatas ramp tidak boleh diduduki dan dinaiki saat berfoto.
Menariknya, sebelum maupun sesudah gowes di Tanjakan 13, pesepeda dipersilakan melintas di area lantai dasar mal (Ground Floor) untuk sekedar melewati tenant-tenant yang ada dan merasakan sensasi bersepeda di dalam mal, atau mampir di salah satu kafe yang beroperasi sedari pagi untuk mengistirahatkan kaki dan menikmati sarapan.
Teks: Melinda Yuliani
