Jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu kembali dibuka sejak akhir Agustus 2020 setelah beberapa kali ditutup untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19. Kuota pendakinya pun terus berubah, dengan yang terakhir yang diperbolehkan mendaki adalah 800 orang per hari (dari yang tadinya 1.500 orang per hari). Lalu, untuk SIMAKSI, tidak ada sistem booking, serta dilakukan secara offline atau dibeli di tempat dengan tarif Rp20.000 per orang.
Sementara itu, dilansir dari akun Instagram resmi PGL (Paguyuban Giri Lawu) Cemoro Sewu @pgl_cemorosewu, aturan terbaru yang diterbitkan November ini antara lain wajib membawa surat sehat yang diterbitkan sekurang-kurangnya tiga hari sebelum pendakian, pendaki berusia di bawah 18 tahun wajib didampingi pendaki berpengalaman, dilarang mengenakan pakaian berbahan jeans, dilarang membawa tisu basah, wajib membawa peralatan keselamatan dan jas hujan, wajib membawa turun sampah, serta mematuhi protokol keselamatan, baik saat di base camp maupun saat mendaki.
Jalur Favorit Pendaki
Gunung Lawu terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta terhampar di tiga kabupaten, yakni Karanganyar, Ngawi, dan Magetan. Untuk mencapai puncaknya yang setinggi 3.265 meter, ada beberapa jalur yang bisa dipilih, dengan jalur pendakian via Cemoro Sewu yang paling difavoritkan karena menawarkan pemandangan indah di sepanjang pendakian, selain memang durasi pendakiannya relatif lebih singkat. Tak hanya itu, di Pos 1 dan Puncak Hargo Dalem juga terdapat warung, sehingga pendaki pun tak perlu membawa banyak logistik.
Base camp Cemoro Sewu terletak di antara Kabupaten Karanganyer dan Magelang, tepatnya di Jalan Raya Sarangan, Ngancar, Kecamatan Plaosan. Untuk lebih mudahnya, kamu dapat menggunakan Google Maps saat berkendara kemari. Dari pusat kota Solo, kamu dapat melalui Jalan Raya Matesih-Tawangmangu dengan jarak tempuh 50 kilometer atau sekitar 1,5 jam berkendara.
Setibanya, kamu dapat segera mengecek apakah kuota pendakian hari itu sudah habis atau belum. Bila masih kebagian kuota, kamu tinggal mengurus SIMAKSI. Pengelola base camp juga akan mengecek suhu tubuh dan perlengkapan mendaki, dan setelah selesai, kamu bisa beristirahat terlebih dahulu dan mengisi perut di salah satu warung yang ada di sekitaran base camp, atau langsung mendaki.
Didominasi Bebatuan
Trek di jalur pendakian via Cemoro Sewu ini berupa tanjakan berbatu, dengan total akan melewati lima pos pendakian sebelum tiba di puncak Gunung Lawu. Dari base camp ke Pos 1, medan pendakian masih landai dengan jalur makadam yang rapi dan beberapa warung kecil di kanan-kirinya, sebelum kemudian melewati perkebunan warga, Sendang Panguripan, hingga tiba di Pos 1 (Wes-wesan). Durasi pendakian sekitar 1 hingga 1,5 jam.
Dari Pos 1 ke Pos 2 (Watu Gedeg) yang bisa ditempuh dengan 1,5 hingga 2 jam mendaki, jalurnya mulai memasuki hutan dan mulai menanjak dengan trek berbatu, namun trek tersebut sudah disusun khusus untuk didaki. Kemudian, menuju Pos 3 (Watu Gede) dengan durasi pendakian sekitar dua jam, kamu akan mendapati bebatuan besar tajam, serta menjumpai tepian dengan jurang di bawahnya.
Di Pos Jalur pendakian dari Pos 3 hingga Pos 5 (Jalatundo) medannya masih sama, yakni berupa jalur berbatu, namun treknya lebih menanjak. Meski demikian, jalur setelah Pos 4 (Watu Kapur) lebih bersahabat dan treknya berupa bebatuan yang tersusun rapi.
Setibanya di Pos 5, pendakian ke Sendang Drajat hanya sekitar 15 menit, dan di sinilah biasanya kebanyakan pendaki bermalam. Bila tak membawa peralatan berkemah, pendaki dapat menginap di rumah warga.
Dari Sendang Drajat, kamu cukup berjalan sebentar menyusuri bukit (selama sekitar 30 menit) hingga tiba di Puncak Hargo Dalem. Di jalur menuju puncak ini juga kamu dapat menjumpai tanjakan yang mirip Tanjakan Cinta di Semeru dengan kemiringan mencapai 45 derajat.
Setibanya, kamu dapat menemui pemukiman penduduk. Bahkan, di puncak ini juga kamu dapat mampir ke Warung Mbok Yem yang terkenal karena berada di lokasi tertinggi. Keberadaannya pun sangat membantu para pendaki yang kekurangan bekal logistik saat mendaki.
Dari sini, lanjutkan pendakian ke Hargo Dumilah, puncak tertinggi di Gunung Lawu, dengan durasi sekitar setengah hingga satu jam melalui trek yang menanjak. Setibanya, kamu akan disuguhi pemandangan gunung-gunung lain di sekitar, seperti Merapi, Merbabu, Arjuno, dan Welirang, selain juga lautan awan sejauh mata memandang.
Durasi pendakian hingga ke puncak sekitar 10 jam, belum termasuk bongkar-pasang tenda, karena treknya memang cukup sulit, mesti melalui jalur berbatu yang menanjak. Namun, biasanya turunnya bisa lebih cepat, yakni sekitar 4-5 jam saja.
Tip Mendaki Gunung Lawu
- Cek prakiraan cuaca sebelum mendaki. Usahakan tidak mendaki saat hujan turun.
- Latihan fisik setidaknya dua minggu sebelum hari H.
- Karena jalurnya didominasi bebatuan, pastikan membawa peralatan atau perlengkapan yang sesuai, seperti sepatu khusus mendaki dengan sol yang tebal dan trekking pole.
- Perhitungkan waktu pendakian agar bisa mengejar sunrise di puncak. Kamu bisa berangkat sedari malam, sekitar pukul 18:00 hingga 19:00.
- Jangan terlalu mengandalkan warung dan rumah warga untuk bermalam di Puncak Hargo Dalem, karena bila musim libur, tempat tersebut bisa sangat ramai. Lebih baik tetap siapkan tenda dan logistik sendiri.
- Bila ingin mendirikan tenda, sebaiknya di tempat yang datar dan terletak dekat pohon atau semak agar tidak terkena angin gunung langsung.
- Gunung Lawu dianggap sebagai gunung paling keramat di Jawa. Selalu jaga sikap selama pendakian, dan pastikan untuk mengikuti arahan dari petugas.
- Jam operasional base camp Cemoro Sewu adalah Senin hingga Jumat pukul 08:00 hingga 15:00, serta Sabtu dan Minggu pukul 08:00 hingga 19:00. Untuk update terkini seputar informasi status pendakian, kamu dapat mengikuti akun Instagram @pgl_cemorosewu atau menghubungi 081917064019.
Teks: Melinda Yuliani