Tak cuma unggul dalam hal wisata sejarah dan alam, Ambon juga terutama difavoritkan karena wisata kulinernya. Bagi yang baru pertama kali menginjakkan kaki di kota ini, inilah deretan makanan khas Ambon yang wajib dicoba saat berkunjung ke sini.
Papeda
Makanan ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu, bahkan sebelum masyarakat Ambon mengenal nasi. Terbuat dari sagu, papeda mempunyai tekstur kenyal dan lengket seperti lem. Rasanya memang terbilang hambar, sehingga papeda paling nikmat disantap dengan ikan kuah kuning dan sambal colo-colo. Jika ingin mencicipinya, berkunjunglah ke Rumah Makan Ratu Gurih di Jalan Diponegoro 26.
Sambal Colo-Colo
Sambal khas Ambon yang pedas ini telah menjadi pelengkap bersantap. Sambal colo-colo terbuat dari tomat muda, bawang merah, dan cabai rawit yang diiris halus, lalu diberi taburan garam dan disiram jeruk nipis serta ditambahkan daun kemangi, irisan kenari mentah, dan kecap manis. Sambal ini disajikan tanpa dihaluskan seperti dabu-dabu atau sambal matah khas Bali.
Kohu-kohu
Terbuat dari teri basah (masyarakat setempat menyebutnya puri) yang dicampur taoge, terung, kacang panjang rebus dan parutan kelapa, penganan yang mengingatkan akan urap dari Jawa ini dibumbui dengan perasan jeruk nipis, cabai, bawang merah, dan bawang putih. Masyarakat Maluku biasanya menyantap kohu-kohu dengan singkong (kasbi) rebus, ubi jalar, kelad (talas), atau pisang rebus.
Rujak Natsepa
Memasuki area wisata Pantai Natsepa, berjajar belasan warung mungil beratap seng yang menjual rujak segar seharga mulai Rp 15.000. Bahan dasar dan bumbu yang digunakan dalam olahan Rujak Natsepa tak berbeda jauh dengan rujak lainnya, hanya saja rujak ini menggunakan banyak kacang tanah. Gula aren yang digunakan pun harus gula Makassar karena gula Ambon tak cukup baik dan mudah mencair. Bumbu lainnya adalah garam, cabai, dan terasi dari Namlea, yang kemudian dihaluskan bersama buah tomitomi dan buah pala yang diparut kasar untuk menghasilkan rasa asam. Buah-buahan yang digunakan, antara lain nanas, bengkoang, jambu air, timun, kedondong, belimbing, pepaya, dan mangga golek asal Pulau Seram yang manis. Karena olahan bumbu tak dicampur air, teksturnya pun lekat dan padat.
Ikan Kuah Pala
Merupakan hidangan asal Kepulauan Banda yang kaya rempah, kelezatan ikan kuah pala ini telah dikenal sejak berabad-abad lalu. Bahkan, hidangan berkuah asam pedas ini selalu disajikan untuk menjamu para petinggi Belanda yang di masa itu berkunjung ke Banda. Ikan kuah pala disajikan dengan urap daun papaya, ikan kakap merah bakar, dan sambal bakasang dari ikan cakalang tumbuk.
Nasi Lapola
Hidangan ini berupa beras yang dimasak dengan api kecil hingga setengah matang lalu dicampur kacang tolo rebus, kelapa parut, dan garam, sebelum dikukus hingga matang.
Ikan Komu Asar
Ikan cakalang yang ditusuk bambu dan diasap selama sekitar satu jam ini paling nikmati disantap dengan nasi dan sambal colo-colo.
Sagu Woku Komo-komo
Berbahan dasar sagu yang direndam dalam air dingin selama satu jam, penganan ini kemudian ditumis bersama bawang putih, serai, jahe, dan jeroan ikan, selain ditambahkan santan, garam, merica, dan irisan daun bawang. Setelah matang, sagu dan jeroan ikan dipotong-potong dan dibungkus daun woka, kemudian dipanggang.
Talam Sagu Bakar
Penganan dari sagu ini dicampur sirup gula merah, mentega, kacang merah, dan kenari, kemudian dibakar hingga kering.
Bubur Sagu Ubi
Sagu yang telah melunak setelah direndam air dicampur air gula merah dan ubi merah rebus, kemudian disajikan dengan santan dan taburan kenari.
Teks: Melinda Yuliani