Ajang bergengsi Venice Film Festival akan tetap digelar tahun ini sebagai tanda harapan bagi industri perfilman di kawasan tersebut. Kehadiran acara ini juga dianggap akan memberikan pesan positif untuk masa depan kota Venesia. Rencananya, festival film ini akan diadakan di akhir Agustus hingga awal September.
Merupakan festival film tertua di dunia, Venice Film Festival yang tahun ini memasuki edisi ke-77 akan digelar secara berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pertama, dari segi tamu undangan dan penonton, jumlahnya akan dikurangi, selain nantinya akan diterapkan jaga jarak fisik. Selain itu, film-film yang ditayangkan juga akan lebih sedikit dibandingkan biasanya. Hal ini dikarenakan beberapa produksi film harus dihentikan sementara akibat pandemi Covid-19.
Festival film yang biasa diadakan di Lido ini juga direncanakan akan digelar di lokasi baru. Beberapa orang menyarankan untuk menggunakan Venetian Arsenal dan mengubahnya menjadi bioskop sementara. Langkah ini bisa menjadi awal mula perubahan di Venesia dengan pemanfaatan ruang-ruang kota untuk mendapatkan pemasukan negara. Venesia juga didorong untuk bisa membangun lebih lanjut industri film mereka. Selama ini, Venesia sangat bergantung pada industri pariwisata dan masyarakat setempat berharap hal ini bisa segera berubah.
Sebelum pandemi Covid-19, Venesia tengah berhadapan dengan pariwisata massal yang mulai menghancurkan kota dan komunitasnya sendiri. Banyaknya jumlah turis telah menyebabkan properti Airbnb meledak hingga tiga kali lipat sejak 2015. Tidak sedikit turis yang datang hanya membawa sedikit manfaat ekonomi bagi bisnis lokal karena mereka makan dan menginap di Italia daratan atau di kapal pesiar. Kondisi ini memaksa penduduk setempat untuk pindah ke tempat-tempat dengan harga rumah lebih rendah. Tidak heran jika penduduk asli Venesia sangat mendambakan perubahan pada kota ini.
Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani
