Salah satu teater paling bersejarah dan dicintai, Shakespeare’s Globe, terancam tutup permanen karena pandemi corona. Tengah mengalami kesulitan finansial, Shakespeare’s Globe dilaporkan membutuhkan suntikan anggaran sebanyak enam juta dolar AS untuk bisa tetap melangsungkan pertunjukannya.
Pendapatan Shakespeare’s Globe sangat bergantung pada penjualan tiket pertunjukan dan tur kelompok. Ditutupnya teater sejak Maret lalu secara langsung menyebabkan kesulitan keuangan. Terlebih lagi, Shakespeare’s Globe juga tidak mendapatkan dana bantuan dari Dewan Kesenian Inggris. Kesulitan finansial ini mengakibatkan teater harus menyeimbangkan diri antara mencoba bertahan dan melayani masyarakat.
Saat ini, Shakespeare’s Globe bertahan dengan dana darurat yang dimiliki. Jika tabungan sudah habis, gedung pertunjukan ini mungkin tidak akan dapat beroperasi lagi. Untuk sementara waktu, Shakespeare’s Globe berusaha bertahan dengan membuka donasi melalui situs shakespearesglobe.com. Selain berdonasi langsung, orang-orang juga dapat membantu dengan membeli gift voucher yang nantinya dapat ditukarkan dengan berbagai tiket tur atau pertunjukan.
Shakespeare’s Globe merupakan rekonstruksi dari Globe Theatre tempat Shakespeare menuliskan karya-karya pertunjukannya. Globe Theatre yang asli dihancurkan tahun 1644 setelah sempat hangus terbakar tiga dekade sebelumnya. Shakespeare’s Globe dibangun tidak jauh dari lokasi aslinya, yaitu di sebelah selatan Sungai Thames. Gedung pertunjukan baru yang dibuka tahun 1997 ini juga tetap mempertahankan konstruksi gaya abad ke-16, yakni menampilkan sebuah amfiteater terbuka dengan tempat duduk dalam balkon bertingkat di sekelilingnya.
Biasanya, Shakespeare’s Globe melangsungkan pertunjukannya secara langsung mulai Mei hingga minggu pertama Oktober. Sementara di musim-musim dingin, gedung pertunjukan ini menawarkan kegiatan tur keliling ke berbagai sudut teater. Namun dengan kondisi saat ini, semua kegiatan tur dilakukan secara virtual. Beberapa pertunjukan seperti Macbeth dan The Winter’s Tale juga dapat dinikmati secara daring melalui channel Youtube Shakespeare’s Globe.
Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani