Memperingati Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942, seluruh kawasan wisata Gunung Bromo akan ditutup total. Penutupan berlangsung mulai 25 Maret pukul 00:00 sampai 26 Maret pukul 05:00. Pengumuman ini resmi dikeluarkan oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Selama penutupan berlangsung, semua tempat wisata di Bromo, termasuk lautan pasir, sabana, dan kawah, tidak bisa diakses oleh wisatawan.
Penutupan kawasan wisata Gunung Bromo juga mencakup penutupan jalur menuju destinasi wisata ini, baik dari arah Probolinggo maupun arah Pasuruan. Dari arah Probolinggo, jalur ditutup di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura. Sementara untuk arah Pasuruan, jalur ditutup di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari.
Jalur arah Malang dan Lumajang juga mengalami penutupan di Jemplang, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Jalur bisa kembali diakses bersamaan dengan berakhirnya penutupan kawasan wisata Gunung Bromo pada 26 Maret pukul 05:01.
Penutupan kawasan wisata Gunung Bromo dilakukan untuk menghormati umat Hindu yang sedang menjalankan perayaan Nyepi. Banyak umat Hindu yang bertempat tinggal di desa-desa di sepanjang jalan menuju kawasan wisata Gunung Bromo. Selama Nyepi, umat Hindu akan melaksanakan Catur Brata Penyepian yang mencakup amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mengkonsumsi hiburan).
Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani