Air New Zealand baru-baru ini mengajukan permohonan paten dan merek dagang untuk Economy Skynest – atau enam sleeping pod di dalam kabin ekonomi – yang bakal memanjakan penumpang selama penerbangan panjang.
Setiap sleeping pod panjangnya sekitar 200 sentimeter dengan lebar 58 sentimeter, serta dilengkapi dengan bantal, seprai, selimut, penutup telinga, dan tirai privasi. Maskapai ini dikabarkan juga menjajaki fitur tambahan seperti lampu baca dan outlet USB.
Kursi pesawat ini merupakan hasil dari tiga tahun penelitian dan pengembangan Air New Zealand, dengan masukan lebih dari 200 pelanggan di pusat inovasi Hangar 22 di Auckland.
Kepala Pemasaran dan Pelanggan Air New Zealand Mike Tod mengatakan bahwa saat maskapai mengoperasikan beberapa penerbangan terpanjang di dunia, ia berkomitmen untuk membuat lebih banyak keajaiban kembali dalam industri penerbangan.
“Kami memiliki sejumlah besar pekerjaan pengembangan yang sedang berlangsung sambil melihat inovasi produk yang dapat kami bawa di semua kabin pesawat. Salah satu keluhan terbesar bagi pelancong ekonomi dalam penerbangan jarak jauh adalah ketidakmampuan untuk berbaring. Pengembangan Economy Skynest adalah respons langsung terhadap hal tersebut,” kata Tod.
Maskapai ini dilaporkan akan membuat keputusan akhir tentang Economy Skynest pada 2021, setelah menilai kinerja tahun pertama operasinya untuk layanan Auckland-New York yang akan terbang pada Oktober tahun ini. Penerbangan itu akan memakan waktu sekitar 17 jam dan 40 menit sekali jalan, menjadikannya salah satu yang terpanjang di dunia.
General Manager of Customer Experience untuk Air New Zealand, Nikki Goodman, mengatakan bahwa umpan balik pelanggan dan awak kabin tentang Economy Skynest selama fase pengembangan terakhirnya sangat baik.
“Kami melihat pengalaman terbang di masa depan di mana pelanggan kelas ekonomi pada penerbangan jarak jauh akan dapat memesan Economy Skynest di samping kursi Economy mereka untuk mendapatkan istirahat yang berkualitas selama penerbangan, lalu tiba di tujuan mereka dengan kondisi prima untuk bepergian,” kata Goodman.
“Kami sangat senang dapat membagikan pengembangan produk ini dengan pelanggan kami. Ini adalah salah satu hal penting dari pekerjaan intensif tiga tahun yang berpusat pada kesejahteraan pelanggan. Kami yakin inovasi ini akan menjadi pengubah permainan bagi industri penerbangan dan membawa peningkatan signifikan untuk penerbangan jarak jauh. Kami berharap maskapai lain akan ingin mencari lisensi Economy Skynest dari kami seperti yang mereka miliki dengan Skycouch.”
Teks: Melinda Yuliani