Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan kemunculan padang rumput bernuansa Jurassic Park di Mojokerto. Berlatar Gunung Penanggungan, tempat bernama Ranu Manduro ini memiliki hamparan rumput luas dengan bebatuan besar yang tersebar di sekelilingnya, sementara di tengahnya terdapat sebuah danau luas berair jernih.
Nama Ranu Manduro sendiri merupakan pelesetan dari destinasi wisata populer Ranu Kumbolo di dalam Taman Nasional Bromo. Warga setempat mengklaim kalau tempat ini memang tidak kalah indahnya dari Ranu Kumbolo, bahkan bisa dikatakan sebagai Ranu Kumbolo versi Mojokerto.
Bila ingin menjelajahi tempat ini lebih jauh dan menemukan spot foto yang unik, Anda juga dapat naik ke atas bukit-bukit kecil yang berada di sekeliling padang rumput untuk melihat panorama Ranu Manduro dari keteinggian. Bahkan, dari sini Anda juga dapat melihat tempat-tempat yang mungkin belum dikunjungi karena tertutup oleh batu-batu besar.
Bekas Galian Batu Pasir
Tempat indah dengan hamparan bebatuan yang menampilkan kesan zaman purba ini ternyata tidak terbentuk dengan sendirinya. Ranu Manduro awalnya merupakan bekas galian C berupa pasir dan batu. Tambang ini ditinggalkan di tahun 2018, dan bekas-bekas galiannya membentuk danau yang indah. Musim hujan juga seperti turut menghidupkan tempat ini kembali ketika padang ditumbuhi rumput-rumput hijau lebat. Bahkan, saat ini tidak sedikit warga yang menggembalakan kambing dan sapinya di padang rumput Ranu Manduro.
Saat ini, belum ada pengelolaan yang jelas untuk tempat wisata Ranu Manduro. Kepala Dipaspora Kabupaten Mojokerto Amat Susilo masih memastikan kepemilikan dan rencana pemanfaatan tempat ini ke depannya. Bila memang ingin dijadikan tempat wisata, Ranu Manduro harus mengantongi ijin terlebih dahulu.
Belum adanya kejelasan harga tiket dan akses masuk ke Ranu Manduro membuat warga sekitar memanfaatkan sendiri potensi wisata dari tempat ini. Sejak viral di sosial media, warga mulai mengenakan biaya parkir sebesar Rp 5.000 untuk motor dan Rp 10.000 untuk mobil kepada para pengunjung. Ranu Manduro juga dimanfaatkan warga untuk berjualan makanan ringan dan minuman. Sayangnya, bekas makanan dan minuman ini sering kali dibuang begitu saja sehingga banyak sampah yang berserakan di padang rumput ini.
Ranu Manduro terletak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Mojokerto dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam. Untuk mencapai tempat ini, Anda dapat mengambil arah ke Jalan Mojopahit kemudian ke Jalan Jayanegara. Dari sini, ambil jalan lurus sejauh 13 kilometer ke Jalan Gempol – Mojokerto. Lanjutkan perjalanan ke Jalan Hayam Wuruk, kemudian ikuti jalan kecil hingga tiba di Ranu Manduro. Mendekati tempat ini, biasanya sudah banyak warga yang membantu menunjukkan arah padang rumput ini.
Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani