Tanjakan & Panorama Epik! Gowes di Kebun Teh Kayu Aro Wajib Masuk Bucket List!

Bersepeda di tengah perkebunan teh menjadi pengalaman yang unik, apalagi jika jalur yang ditempuh menawarkan pemandangan spektakuler. Salah satu lokasi terbaik untuk menikmati gowes dengan lanskap hijau yang memukau adalah Kebun Teh Kayu Aro di Jambi. Terletak di kaki Gunung Kerinci, perkebunan teh ini merupakan salah satu yang tertua di Indonesia dan menawarkan jalur sepeda yang menantang namun tetap menyenangkan.

Kayu Aro dikenal dengan perkebunannya yang luas dan berada di ketinggian sekitar 1.400 hingga 1.600 meter di atas permukaan laut. Udara sejuk serta hamparan hijau yang membentang sejauh mata memandang membuat perjalanan dengan sepeda di sini terasa lebih menyegarkan. Jalur yang tersedia cukup bervariasi, dari trek aspal yang mulus hingga jalan tanah berbatu yang cocok bagi pesepeda yang suka tantangan.

Salah satu rute yang sering dipilih oleh pesepeda adalah jalur dari Sungai Penuh, yang berjarak sekitar 40 kilometer dari perkebunan. Perjalanan ini membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 jam tergantung pada kecepatan dan kondisi fisik pesepeda. Elevasi yang harus ditempuh cukup menantang, dengan kenaikan sekitar 680 meter dari titik awal di Sungai Penuh hingga mencapai kawasan perkebunan.

Jalur ini didominasi oleh tanjakan panjang dengan beberapa kelokan tajam, menawarkan tantangan tersendiri bagi pesepeda yang menyukai medan menanjak. Namun, usaha yang dikeluarkan akan terbayar dengan pemandangan spektakuler di sepanjang perjalanan maupun setibanya di lokasi.

Foto: Instagram @purnamarafli_
Foto: Instagram @tomybudiarto

Begitu memasuki kawasan Kebun Teh Kayu Aro, suasana berubah menjadi lebih tenang dengan pemandangan kebun teh yang membentang luas sejauh mata memandang. Perkebunan ini sendiri merupakan peninggalan kolonial Belanda yang telah beroperasi sejak tahun 1925 dan dikenal menghasilkan teh berkualitas tinggi yang pernah menjadi favorit keluarga kerajaan Belanda.

Di sini, pesepeda bisa menikmati jalur yang lebih landai dengan kombinasi jalan aspal mulus dan jalan tanah berbatu yang melintasi perkebunan. Udara yang sejuk dengan suhu berkisar antara 15-20 derajat Celsius menjadikan perjalanan semakin nyaman, terutama saat pagi hari ketika kabut tipis masih menyelimuti kebun teh.

Foto: Instagram @faizal_amir10

Selain menikmati trek bersepeda, pesepeda juga bisa mengunjungi pabrik teh Kayu Aro yang masih mempertahankan proses produksi tradisional. Pabrik ini memproduksi teh hitam ortodoks dengan metode yang diwariskan sejak zaman kolonial, menghasilkan teh dengan aroma khas, warna merah keemasan, dan cita rasa yang kaya.

Pesepeda bisa melihat langsung bagaimana daun teh yang baru dipetik diolah hingga menjadi teh siap seduh. Setelah menyelesaikan perjalanan, tidak ada yang lebih nikmat selain menikmati secangkir teh Kayu Aro di warung-warung sekitar perkebunan, sambil mengobrol dengan para pekerja kebun yang sudah berpengalaman bertahun-tahun dalam industri ini.

Waktu terbaik untuk bersepeda di Kebun Teh Kayu Aro adalah pada pagi hingga siang hari, mengingat sore hari sering kali turun hujan di kawasan ini. Persiapan yang matang juga diperlukan, terutama dalam hal perlengkapan bersepeda, mengingat jalur yang ditempuh cukup panjang dengan tanjakan yang menguras tenaga. Memakai pakaian yang nyaman, membawa jaket ringan untuk menghadapi suhu dingin, serta memastikan sepeda dalam kondisi prima adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai perjalanan.

Gowes di Kebun Teh Kayu Aro tidak hanya menawarkan pengalaman bersepeda yang menantang, tetapi juga memperkenalkan pesepeda pada sejarah panjang industri teh Indonesia. Dengan jalur yang menawan, suasana perkebunan yang asri, serta kesempatan mencicipi teh legendaris langsung dari sumbernya, perjalanan ini menjadi pilihan sempurna bagi mereka yang ingin menikmati sisi lain dari Jambi dengan cara yang lebih aktif dan menyegarkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here