Pameran Jejak Langkah Arah di Tumurun Museum Sajikan 27 Karya A.D. Pirous

Foto: Instagram @tumurunmuseum

Bekerja sama dengan Serambi Pirous, Tumurun Museum di Solo menggelar pameran tunggal bertajuk Jejak Langkah Arah yang menampilkan karya-karya lukis dan grafis dari maestro seni rupa Indonesia, A.D. Pirous. Pameran ini berlangsung hingga 8 Juni 2025, memberikan kesempatan bagi masyarakat luas untuk menelusuri perjalanan panjang karier serta eksplorasi artistik sang seniman.

Sebanyak 27 karya dipamerkan dalam tiga ruang tematik yang membagi perjalanan seni Pirous menjadi tiga babak utama. Jejak mengeksplorasi hubungan Pirous dengan keluarga, kampung halaman, serta inspirasi budaya yang membentuk identitas karyanya.

Foto: Instagram @tumurunmuseum

Langkah mencerminkan berbagai peristiwa penting dalam hidupnya, sementara Arah menjadi simbol refleksi hubungan manusia dengan alam dan Tuhan. Ketiga ruang tematik ini tidak hanya menggambarkan perjalanan seni Pirous, tetapi juga menjadi cerminan bagi pengunjung untuk menemukan makna dalam pengalaman mereka sendiri.

Salah satu karya yang menarik perhatian adalah ‘Tjisolok / Pelabuhan Ratu’ (1967), sebuah lukisan minyak di atas kanvas berukuran 93 x 73 cm. Karya ini menandai awal eksplorasi abstraksi lanskap dalam perjalanan seni Pirous. Ia bereksperimen dengan garis, bentuk, dan warna untuk menangkap esensi pemandangan alam, sekaligus mencerminkan pengaruh kuat dari seni abstrak pada zamannya.

Foto: Instagram @tumurunmuseum

Selain itu, terdapat pula ‘Teluk Karang’ (2023), salah satu karya terakhir yang dikerjakan oleh Pirous. Lukisan ini menggambarkan kenangan dan nostalgia terhadap lanskap pantai Meulaboh, menghadirkan emosi yang lebih dalam dibanding sekadar representasi visual semata.

Selain karya-karya utama, pameran ini juga menampilkan dokumentasi berupa catatan, foto, dan sketsa pribadi dari A.D. Pirous, serta karya seni kriya Kasab, sulaman khas Aceh yang dibuat oleh ibundanya. Keberadaan Kasab dalam pameran ini menambah lapisan personal yang memperlihatkan bagaimana unsur budaya Aceh tetap melekat dalam karya-karyanya.

Foto: Instagram @tumurunmuseum

Sebagai sosok yang berpengaruh dalam dunia seni rupa Indonesia, A.D. Pirous dikenal tidak hanya sebagai pelukis dan seniman grafis, tetapi juga sebagai perintis pendidikan desain grafis di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB). Selain itu, ia merupakan salah satu pendiri studio seni dan desain Decenta, yang sejak 1973 telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan seni rupa modern di Indonesia.

Pameran ini menjadi semakin istimewa karena merupakan pameran tunggal pertama yang diadakan sejak wafatnya A.D. Pirous pada 16 April 2024. Dikurasi oleh Eka Sofyan Rizal, Iwan Meulia Pirous, dan Hendra Himawan, pameran ini membawa pengunjung menyusuri perjalanan panjang seorang seniman yang telah memberikan warisan berharga bagi dunia seni rupa Indonesia.

Foto: Instagram @serambipirous

Selain menghadirkan karya-karya seni, Jejak Langkah Arah juga menyajikan beragam program yang dapat dinikmati oleh pengunjung sepanjang periode pameran. Beberapa kegiatan yang diselenggarakan antara lain tur kuratorial, diskusi seni, serta workshop, yang semuanya terbuka untuk umum. Program-program ini bertujuan untuk memperkaya pengalaman pengunjung dengan memberikan wawasan lebih mendalam tentang karya-karya yang dipamerkan serta proses kreatif A.D. Pirous.

Pameran Jejak Langkah Arah dapat dikunjungi dengan tiket masuk seharga Rp25 ribu, yang tersedia on-site maupun melalui situs resmi www.tumurunmuseum.org. Tumurun Museum berlokasi di Jl. Kebangkitan Nasional No. 2/4, Surakarta, dan buka setiap Selasa-Jumat pukul 13:00-15:00 dan Sabtu-Minggu pukul 10:00-15:00.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here