Melewatkan liburan ke luar kota menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia di libur sekolah tahun ini. Berdasarkan survei terbaru RedDoorz, minat masyarakat terhadap vacation atau liburan ke luar kota mencapai 75,9 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan staycation yang hanya mencapai 24,1 persen. Survei yang diungkapkan dalam acara live streaming Instagram RedDoorz ini menunjukkan bahwa masyarakat kini lebih mengutamakan petualangan dan eksplorasi destinasi baru daripada kenyamanan liburan di dalam kota.
Mengapa vacation kembali menjadi primadona? Dorongan untuk merasakan pengalaman baru tampaknya menjadi pendorong kuat.
Survei menunjukkan bahwa 75 persen wisatawan tertarik untuk menjelajahi tempat baru dan 63,3 persen ingin mendapatkan pengalaman berbeda yang tidak bisa dirasakan di kota. Petualangan dan keindahan alam, seperti melihat pemandangan (71 persen) dan menikmati kuliner lokal (65 persen), menjadi aktivitas favorit.
Destinasi seperti Yogyakarta, Bandung, dan Bali tetap menjadi primadona bagi para wisatawan. Kota-kota ini menawarkan perpaduan antara alam dan budaya yang memikat, menjadikannya pilihan utama bagi mereka yang ingin mengisi libur dengan petualangan seru. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pariwisata domestik mencatat kenaikan sebesar 12,37 persen, dari 734,9 juta perjalanan pada 2022 menjadi 825,8 juta pada 2023.
Adhe Tora Karyana, seorang travel influencer yang turut hadir dalam acara tersebut, menegaskan pentingnya liburan luar kota. “Liburan adalah waktu untuk mencari suasana baru dan melarikan diri dari rutinitas sehari-hari. Bagi saya, liburan luar kota menawarkan peluang untuk menjelajahi tempat baru dan merasakan hal-hal yang tidak bisa didapatkan dari staycation,” ujarnya.
Namun, staycation masih memiliki penggemarnya sendiri, terutama di kalangan yang mencari kenyamanan dan efisiensi biaya. Hemat biaya (68,4 persen) dan persiapan singkat (47,4 persen) menjadi alasan utama mereka yang tetap tinggal di kota. Kenyamanan (78,9 persen) dan akses mudah ke fasilitas seperti pusat perbelanjaan juga menjadi pertimbangan penting.
Menariknya, perbedaan preferensi liburan juga terlihat berdasarkan demografi. Sebagian besar Milenial (71 persen) memilih liburan keluarga, sementara Gen Z (62 persen) cenderung liburan bersama teman atau sendiri. Sumber inspirasi mereka juga berbeda, dengan Gen Z lebih mengandalkan media sosial dan Milenial cenderung melakukan pencarian di internet.
Dalam hal anggaran, sebagian besar wisatawan (39 persen) mengalokasikan Rp1-3 juta untuk liburan mereka, sementara 21,5 persen siap mengeluarkan lebih dari Rp5 juta. Data BPS mengungkapkan bahwa rata-rata pengeluaran per perjalanan mencapai Rp2,57 juta, dengan akomodasi menjadi komponen biaya terbesar.
RedDoorz, sebagai platform akomodasi terkemuka, memanfaatkan tren ini dengan menawarkan beragam pilihan penginapan. Mulai dari hotel bujet hingga vila mewah, RedDoorz memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk merencanakan liburan mereka dengan penawaran menarik seperti diskon hingga 70 persen dan hadiah berupa smartphone Samsung melalui kampanye #BukaPintuLiburan.
Liburan sekolah tahun ini membuktikan bahwa semangat petualangan dan eksplorasi telah mengalahkan kenyamanan staycation. Bagi para wisatawan yang siap menjelajah, masa libur kali ini adalah waktu yang tepat untuk menemukan tempat-tempat baru dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan.