Menapaki Jejak Karya Seni Mario Andi Supria di Pameran Mata Mata

Foto: Instagram @artotelsanur

Pameran seni Mata Mata yang sedang berlangsung di Artspace Artotel Sanur – Bali telah menjadi sorotan sejak dibuka pada akhir April lalu. Berkolaborasi dengan seniman asal Bali, Mario Andi Supria, pameran ini merupakan perpaduan menarik antara fotografi dan seni lukis abstrak.

Lahir di Bali pada 1981, Mario Andi Supria memulai perjalanan seninya dalam bidang fotografi sejak 2006 hingga 2020. Namun, ketertarikannya terhadap seni lukis sudah dimulai sejak masa kecilnya, terinspirasi oleh sang ayah yang seorang pelukis. Pengalaman ini menanamkan rasa keindahan yang mendalam dalam diri Mario dan menjadi dasar inspirasinya dalam berkarya.

Foto: Instagram @artotelsanur

Sebagai seorang seniman, Mario memanfaatkan wawasan fotografinya untuk menciptakan elemen-elemen visual yang terfragmentasi menjadi ekspresi kohesif yang mendekonstruksi dan merekonstruksi realitas. Mata, sebagai motif utama dalam karyanya, berfungsi sebagai subjek sekaligus pencerita yang merangkum berbagai emosi, mulai dari rayuan hingga melankolis, kebahagiaan hingga introspeksi.

Setelah pensiun dari dunia fotografi, Mario memutuskan untuk menekuni hasratnya yang sudah lama terhadap seni lukis. Ia mengembangkan gaya kontemporer yang mengintegrasikan elemen-elemen corat-coret, abstrak, dan seni kubisme. Peralihannya ke seni lukis tanpa latar belakang pendidikan formal namun mampu mencapai kedalaman artistik dalam waktu hanya tiga tahun, menunjukkan dedikasi dan bakat bawaan Mario.

Foto: Instagram @artotelsanur

Pada awalnya, karya seni Mario berbentuk sketsa monokrom yang menjadi pelipur lara pribadi. Namun, evolusinya menuju kanvas yang lebih besar memperkenalkan palet warna yang hidup, dipengaruhi oleh irama musik dangdut yang energik di studionya. Musik ini memengaruhi warna emosional dari setiap karyanya, menciptakan pengalaman sensorik yang kaya bagi para penikmatnya.

Pameran Mata Mata lebih dari sekadar pameran seni biasa. Pameran ini mengungkapkan kekuatan seni untuk menjembatani visual dengan pengalaman yang mendalam. Mario Andi Supria, yang sebelumnya dikenal sebagai fotografer profesional, kini terjun ke dunia seni kubisme dan lukisan abstrak. Karyanya melibatkan bentuk geometris yang dinamis dengan spektrum warna cerah, di mana abstraksi bentuk dan kejernihan mata menyatu untuk membangkitkan resonansi emosional yang mendalam.

Foto: Instagram @artotelsanur

Agus Ade Surya Wirawan, General Manager Artotel Sanur – Bali, menyatakan bahwa komitmen Artotel adalah terus mendukung para seniman lokal tanah air, khususnya seniman Bali. “Kami merasa sangat terhormat dan bangga dapat bekerja sama dengan Mario Andi Supria untuk mengadakan acara seni ini. Pameran ini dapat dinikmati oleh semua kalangan pencinta seni kontemporer Indonesia di Bali, khususnya tamu Artotel Sanur – Bali,” ujarnya.

Dengan pameran yang berlangsung hingga 26 Juni 2024, masih ada banyak kesempatan untuk menjelajahi dan mengeksplorasi keindahan karya seni yang ditawarkan. Jika sedang berada di Bali atau memiliki rencana untuk mengunjungi pulau ini dalam beberapa hari ke depan, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi pameran seni Mata Mata.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here