Pandemi tak membuat para seniman kehilangan kesempatan untuk terus berkarya dan berpameran. Lewat ruang seni virtual, mereka dapat tetap menyuguhkan karyanya kepada khalayak.
Para penikmat seni pun tak harus datang ke lokasi pameran. Mereka bisa menikmati kreasi seniman melalui gawai dari rumah. Menariknya lagi, kebanyakan pameran seni virtual ini tersedia secara gratis untuk umum.
Hal inilah yang kemudian menginspirasi Didiet Maulana dan Dhitya Widjanarko untuk mendirikan Selaras Art Space, sebuah ruang seni virtual yang diharapkan dapat menjadi platform bagi para seniman Indonesia untuk memperkenalkan dan mempresentasikan karya mereka.
Di pameran perdananya, Selaras Art Space menyuguhkan karya dua perupa muda asal Bandung, yakni Widi Wardani Purnama dan Sandy Tisa Pratama. Bertajuk ‘Titik Berangkat’, Widi dan Sandy mencoba menuturkan titik berangkat lewat karya-karya mereka, yang akan menggugah para penikmat seni untuk melihat kembali titik berangkat mereka dalam hidup.
Widi menampilkan 17 karya yang terbagi menjadi enam tema menarik tentang perjuangan hidup manusia untuk mencapai impian mereka. Rangkaian karyanya menampilkan warna-warna bumi untuk memberikan nuansa tenang dan damai, nuansa yang tepat untuk penghargaan bagi diri atas semua proses hidup yang telah dijalani.
Sementara itu, 20 karya Sandy menggambarkan proses perjalanan manusia untuk melalui rintangan dalam hidup dan proses manusia mendapatkan motivasi untuk melewati rintangan tersebut. Lukisannya memberi ruang untuk penikmatnya mengapresiasi hidup dan mengajak mereka bersama-sama melihat kembali titik berangkat masing-masing.
Seluruh karya ini bisa kamu nikmati hingga 30 Juni 2022 di selarasartspace.com. Setelah mendaftarkan diri di laman tersebut, kamu bisa langsung mengakses pameran secara gratis.
Di laman utama, kamu akan diajarkan cara menjelajahinya, seperti double click atau double tap pada lantai ruang virtual tersebut untuk berkeliling, atau klik lukisan untuk melihat informasi umum yang mencakup makna karya, tahun pembuatan, material, ukuran lukisan, dan harganya.
Kamu bahkan bisa mengunduh katalognya yang tersedia secara gratis di laman ini. Tak hanya itu, kamu bisa mengetahui latar belakang pembuatan karya lewat video yang ditampilkan di dalam ruang virtual.
Sembari menikmati karya-karya di atas, kamu akan ditemani alunan musik bernuansa jazz, sehingga suasananya serasa benar-benar seperti memasuki galeri seni. Berjudul ‘Selaras’, iringan musik tersebut merupakan karya pianis jazz muda Indonesia, Sri Hanuraga, yang pernah beberapa kali meraih penghargaan.
Ke depannya, Selaras Art Space akan terus menampilkan pameran tunggal maupun kelompok dalam rentang waktu yang ditentukan. Mediumnya pun tak hanya berupa lukisan, namun bisa juga wasta (kain), seni kriya, maupun patung.
Teks: Melinda Yuliani