Taman 10 Nopember, atau yang sebelumnya bernama Taman Mundu, merupakan salah satu taman favorit di Surabaya. Lokasinya persis di depan Stadion Gelora 10 November, atau tepatnya di Jalan Juwet, Kecamatan Tambaksari.
Awalnya merupakan bekas lapangan, lahan seluas 4.800 meter persegi tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau dengan konsep panggung terbuka. Hal ini terlihat dari adanya ruang kosong di tengah taman dengan tempat duduk bertingkat di sekelilingnya.
Di sinilah biasanya pengunjung bersantai sembari menikmati suasana asri taman. Tak jauh dari situ, para pedagang kaki lima kerap mangkal di sana, menjajakan aneka makanan untuk para pengunjung yang ingin mengudap.
Tak heran bila tempat ini kemudian kerap digunakan untuk tempat nongkrong warga sekitar, terutama di sore hingga malam hari. Pasalnya, air mancur yang jadi ikon Taman 10 Nopember ini akan semakin cantik dengan lampu sorot berbagai warna yang menyinarinya.
Sementara di pagi hari, pengunjung biasanya datang ke taman ini untuk berolahraga. Trek jogingnya yang nyaman dengan pepohonan di sekitarnya cocok untuk berlari atau sekadar berjalan santai. Satu putaran taman ini sekitar 350 meter.
Kelar berolahraga, kamu bisa duduk santai di bangku-bangku taman yang tersedia sembari mengistirahatkan badan dan memanjakan mata dengan deretan tanaman hijau yang menghiasi taman tersebut.
Selain aneka tanaman hias, kamu bisa melihat deretan pohon peneduh di sana. Tak hanya itu, ada pula dua pohon mundu yang besar, yang menjadi alasan penamaan taman ini sebelumnya.
Kalau kaki masih sanggup berjalan, cobalah jalur bebatuan kecil-kecil yang disediakan untuk refleksi. Jalur tersebut terutama disukai para orangtua dan lansia untuk terapi kaki.
Taman ini juga difavoritkan anak-anak berkat keberadaan area bermain khusus. Beralaskan rerumputan hijau yang lembut, si kecil dijamin betah berlama-lama bermain di sini.
Bila tertarik berolahraga di sini, sebaiknya datang sedari pagi-pagi sekali. Semakin siang, semakin ramai pula pengunjungnya. Terlebih di malam hari kawasan tersebut ramai oleh penjaja makanan maupun pengunjung yang datang untuk menikmati air mancur.
Teks: Melinda Yuliani