Sudah puas berwisata alam dan kuliner di Banjarmasin? Jangan langsung pulang, karena kamu bisa membawa kain tradisional khas Kalimantan Selatan untuk oleh-oleh. Sentra produksinya bisa kamu temui di Kampung Sasirangan, Jalan Seberang Mesjid.
Di kawasan tersebut, kamu bisa menjumpai berbagai toko yang menjual sasirangan dalam beragam bentuk, mulai dari kain, pakaian, selendang, seprai, taplak meja, tas, sandal, dompet, hingga saputangan. Selain berbelanja, kamu bisa sekalian berkunjung ke salah satu perajin sasirangan di kampung tersebut untuk melihat proses pembuatannya.
Seperti namanya, yakni ‘sa’ yang berarti ‘satu’ dan ‘sirang’ yang berarti ‘jelujur’, sasirangan dibuat dengan teknik jelujur, lalu diikat dengan benang atau tali dan dicelup ke pewarna. Banyak yang menyebutnya sebagai batik Banjar, padahal proses pembuatannya tak sama dengan batik yang menorehkan malam dengan canting.
Bahan dasarnya sendiri awalnya berupa benang kapas atau serat kulit kayu. Namun seiring perkembangan zaman, bahan tersebut digantikan oleh sutra, satin, rayon, dan sebagainya. Pewarnanya pun tak lagi hanya menggunakan bahan-bahan alami, karena kini banyak perajin yang memanfaatkan pewarna sintetis.
Motif kain sasirangan banyak, mulai dari sari gading yang digunakan untuk ritual, gigi haruan dan bayam raya yang tradisional, hingga jajumputan, bintang, dan daun katu yang modern.
Biasanya, wisatawan lebih menyukai motif gradasi yang merupakan perpaduan motif tradisional dengan motif kreasi seperti bunga, laba-laba, dan sebagainya. Pasalnya, motif tersebut lebih menarik dan bervariasi.
Harga kain sasirangan tergantung tingkat kerumitan motif maupun bahannya, yakni berkisar mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah. Sementara untuk sasirangan dalam bentuk seperti sandal, dompet, dan sebagainya, harganya dipatok mulai Rp10.000 hingga ratusan ribu rupiah. Karena harganya terjangkau, tak jarang banyak wisatawan yang memborongnya untuk oleh-oleh.
Kalau tertarik ke Kampung Sasirangan, kamu bisa mencapainya dengan angkot jurusan Pasar Lama, lalu turun di perempatan yang tak jauh dari pasar tersebut. Dari situ, kamu tinggal berjalan kaki ke Kampung Sasirangan yang bersebelahan dengan Pasar Lama. Opsi lainnya, kamu bisa naik taksi ataupun kendaraan sewaan untuk mencapainya.
Teks: Melinda Yuliani