Seminyak Village kembali menggelar pameran seni. Kali ini, pameran tersebut digelar dengan kolaborasi bersama Galeri Zen1, HeartLab Bali, dan Titian Art Space, serta didukung oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bali.
Setidaknya ada 50 lebih karya yang dipamerkan oleh tujuh perupa dalam pameran bertajuk 7 Miracle Painting & Sculpture Exhibition yang berlangsung hingga 7 Juni mendatang ini. Tujuh perupa tersebut antara lain Hari Prast, Mahendra Mangku, Nyoman Sani, Satya Cipta, Sugiri Willim, Syahrizal Pahlevi, dan Wolfgang Widmoser.
Hari Prast adalah ilustrator dan komikus asal Jakarta. Mahendra Mangku terkenal dengan lukisannya yang bergaya abstrak dan sering mengeksplorasi beragam media dalam menampilkan karyanya. Nyoman Sani kerap menggambarkan sosok perempuan dalam karyanya yang tak hanya tampil feminin dan modis, namun juga bebas dari kungkungan budaya patriarki.
Satya Cipta adalah perupa Bali yang menggunakan teknik tradisional untuk menciptakan konsep kontemporer. Sugiri Willim adalah pop artist kontemporer yang karyanya pernah tampil di Tokyo Metropolitan Art. Syahrizal Pahlevi merupakan perupa asal Yogyakarta yang terkenal dengan seni grafisnya. Sementara Wolfgang Widmoser adalah perupa kontemporer kelahiran Munich yang telah puluhan tahun tinggal di Bali.
Seluruh perupa ini menampilkan setidaknya lima karya dalam pameran tersebut. Semua karya tersebut dikelompokkan sesuai senimannya serta dipajang mengikuti desain pameran yang unik dan estetik.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa saat pembukaan pameran, Jumat (7/5) menyambut baik pameran yang bisa memberi energi positif bagi dunia seni di Bali dan sekitarnya. “Kami mengapresiasi semangat para pelaku seni yang tetap produktif di kala pandemi,” kata Astawa.
Direktur Galeri Zen1 Nicolaus F. Kuswanto menambahkan kalau pameran kali ini menampilkan berbagai macam karya, dari lukisan hingga patung. “Jadi (isi pamerannya) lengkap dan kombinasinya kuat,” imbuhnya.
Pameran ini sendiri merupakan salah satu bentuk dukungan dari Seminyak Village kepada para seniman untuk terus berkarya, bahkan di masa yang sulit seperti sekarang ini. “Pameran ini diharapkan dapat menjadi ruang baru bagi para seniman untuk menampilkan karyanya,” ungkap Head of Marketing Seminyak Village, Danar Reksa.
Karena digelar di mal, jangkauan pengunjungnya pun lebih luas dan masyarakat umum bisa sama-sama menikmatinya. Apalagi pameran ini digelar secara gratis, tanpa biaya masuk sepeser pun. Pengunjung hanya perlu menerapkan protokol kesehatan selagi di ruang pameran, termasuk mengenakan masker sepanjang waktu dan menjaga jarak dengan pengunjung lain. Jam operasional pameran ini sendiri mulai pukul 11:00 hingga 19:00 setiap harinya.
Teks: Melinda Yuliani